GELORA.CO - Ialah Qari Asim, seorang imam masjid Mekah di Leed dipecat dari jabatannya sebagai penasehat pemerintah untuk anti islamophobia dan wakil ketua kelompok anti kebencian muslim.
Pemecatan ini dilakukan setelah imam tersebut mendukung aksi protes untuk menghentikan penayangan film The Lady of Heaven yang disebut menistakan putri Nabi Muhammad.
Sebelum dipecat, sebagai imam masjid, Qari Asim tentu mendukung protes untuk menghentikan penayangan film The Lady of Heaven, yang ia gambarkan sebagai film penghinaan terhadap Nabi Muhammad dan putrinya serta melukai banyak umat islam.
Tetapi pemerintah Inggris justru merespon tindakan imam masjid ini dengan surat pemecatan yang dilayangkan oleh oleh Departement for Levelling up, Housing and Communities. Qari Asim dipecat atas tuduhan membatasi kebebasan berekspresi.
“Dukungan anda baru-baru ini untuk kampanye, membatasi kebebasan berkspresi. Kampanye yang dengan sendirinya mendorong ketegangan komunal,"tulis surat tersebut seperti dikutip Hops.ID dari laman resmi pemerintah Inggris pada Senin 13 Juni 2022.
"Berarti tidak pantas lagi bagi anda untuk melanjutkan pekerjaan anda dengan pemerintah dalam peran yang dirancang untuk mempromosikan keharmonisan masyarakat. Kami kecewa melihat anda gagal mengutuk sebagian aksi protes,” tambah surat tersebut.
Sebelumnya, Qari Asim sempat memaparkan bagaimana usahanya untuk bekerja bersama para imam yang lain demi menghentikan penayangan film tersebut. Beberapa usahanya ia sebut berhasil, dan yang lainnya masih dalam negosiasi.
“Kami telah bekerja dengan banyak saudara dan imam di seluruh negeri untuk berhubungan dengan bioskop. Sebagai komunitas, di beberapa tempat kami telah berhasil dan bioskop-bioskop itu tidak lagi menayangkan film, di tempat lain negosiasi masih berlangsung,” ucap Asim dikutip dari Daily Mail.
Sebagai informasi, film The Lady of Heaven beserta para perancangnya disambut dengan gelombang protes karena dituduh menistakan Islam atas penggambaran Nabi Muhammad dan putrinya Fatima, yang dinilai salah.
Penggambaran Nabi Muhammad disebut bertentangan dengan Islam dan dianggap tidak sopan serta mendorong penyembahan terhadap berhala.
Film ini juga dituduh menceritakan sejarah Islam secara melenceng dan mengandung narasi negatif soal tokoh-tokoh penting dalam sejarah agama Islam.***
Sumber: hops