GELORA.CO - Pengacara yang juga merupakan salah satu dari puluhan investor Holywings, Hotman Paris Hutapea, menduga, promo satu botol minuman beralkohol untuk orang bernama Muhammad dan Maria merupakan hasil kerjaan penyusup di Holywings Indonesia.
Hotman menjelaskan, dugaan ini muncul karena saat postingan promo itu diedarkan melalui instagram Holywings Indonesia, manajemen bar atau kelab malam itu tengah berada di Bali untuk mempersiapkan peresmian Holywings Canggu Bali. Sehingga, manajemen tidak tahu menahu mengenai postingan promo ini. "Lagi di Bali karena persiapan peresmian Holywings di Bali. Makanya kami curiga ini jangan-jangan ada penyusupan," kata Hotman saat dihubungi, Ahad, 26 Juni 2022.
Oleh sebab itu, Hotman berencana membuat laporan polisi terhadap para oknum pegawai yang membuat postingan promo itu, termasuk petingginya. Ini, kata dia, akan dilakukan meskipun mereka sudah ditangkap polisi dan dijadikan tersangka sebanyak 6 orang.
"Hampir semua pimpinan perusahaan, direksi, itu di Bali dalam rangka Holywings Canggu Bali mau diresmikan dalam waktu dekat. Jadi kami akan bikin laporan polisi sebentar lagi juga atas oknum pegawai itu. Kami justru mencurigai ini," kata Hotman.
Kecurigaan itu bukan tanpa dasar, Hotman mengatakan, ini karena persaingan bisnis kelab malam sangat keras. Kata dia, sejak 2 tahun terakhir, Holywings mampu berkembang pesat dengan memunculkan sekitar 42 outlet di Indonesia, akibatnya banyak bisnis kelab malam lain yang merasa terganggu karena kalah bersaing dan penjualannya menurun.
"Justru Holywings berkembang pesat, dan memang kami akui, banyak, ada beberapa kelab atau bar yang berakibat bisnisnya tutup karena Holywings yang sangat berkembang pesat. Jadi kami mencurigai ada oknum, ada penyusupan di sini," ucap Hotman.
Tapi, Hotman belum bisa merincikan kapan laporan polisi itu akan dibuat dan di mana. Sebab, dia mengatakan, karena kasus promo ini sudah diperiksa dan diproses Polres Metro Jakarta Selatan, maka dia harus berkoordinasi dulu dengan kepolisian di sana supaya pasal yang akan dijeratkan tidak tumpang tindih.
"Harus koordinasi dulu ke Polres Jakarta Selatan, karena sudah keburu duluan Polres Jakarta Selatan kan. Jadi, kan pasalnya enggak boleh dobel, enggak boleh tumpang tindih, jadi kami mencurigai ada penyusupan di sini oleh perusahaan saingan," kata Hotman.
Walaupun kecurigaan ini muncul, Hotman sebelumnya mengatakan, telah mendorong manajemen minta maaf atas kemunculan promo itu, sehingga akhirnya munculah permintaan maaf yang diketahui telah dikelarukan manajemen pada Jumat, 24 Juni 2022. Sebab, promo ini keluar tanpa diketahui mereka.
"Saya sudah berbicara dengan manajemen direksi dari PT Holywings yang induk ya, intinya minta maaf atas kesalahan dari oknum staf bagian marketing," ucap Hotman.
Hotman sebut staf Holywings tidak peka
Menurut Hotman, jajaran staf yang memunculkan promo ini tidak peka dalam persoalan kehidupan beragama. Jajaran direksi juga telah memeriksa mereka dan menyatakan sebetulnya tidak bermaksud melakukan penistaan agama melalui promo itu.
"Sesudah direksi nanya ke staf ini memang mereka tidak maksud menujukan ke pimpinan agama atau siapa, tapi itu murni kepada oknum perorangan pelanggan dari Holywings," kata Hotman.
Dia juga mengingatkan, pada dasarnya tiap pekan Holywings, terutama outlet-outlet kecil memang selalu memposting promo terhadap nama pelanggan yang ada di database-nya. Nama itu dipilih 2 secara acak setiap pekannya untuk mendapat botol minuman gratis untuk mencari pelanggan.
"Dari database yang sudah jadi pelanggan Holywings, misal si Ali dan si Ani. Nah itulah ditempelkan di postingan yang bernama Ali dan Ani tunjukkan KTP kamu, kamu akan dapat satu botol gratis. Jadi sudah biasa nama itu diambil dari database," ujar Hotman.
Untuk yang promo bagi orang bernama Muhammad dan Maria, sebetulnya kata Hotman sudah ditarik satu jam setelah diposting, sehingga tidak sempat dipromosikan. Para staf yang membuat promo itu kata Hotman mengakui tidak bermaksud menjadikan dua nama itu sebagai upaya mencemari agama tertentu.
"Tidak ada niatan untuk menista agama, walaupun manajemen Holywings setelah belakangan mengetahui itu langsung suruh cabut dan itu tetap kami persalahkan, kurang sensitif. Kami tidak membenarkan tindakan itu dan kami setuju dia diproses secara hukum, sudah tersangka sekarang," ucap Hotman Paris Hutapea.
Sumber: tempo