Berhembus Isu Duet Anies - Puan, Rudi S Kamri: Kalau Benar Terjadi, Ini Akhir PDIP

Berhembus Isu Duet Anies - Puan, Rudi S Kamri: Kalau Benar Terjadi, Ini Akhir PDIP

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Belakangan berkembang isu bahwa mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla berupaya untuk memasangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB), Rudi S Kamri pun berkomentar terkait isu ini. Ia utamanya memberi pesan kepada PDIP.

“Kalau ini terjadi, menurut saya ini adalah sandyakala ning partai nasionalis PDIP. Sandyakala ning itu adalah masa-masa akhir dari PDIP,” kata Rudi S Kamri, seperti dikutip HopsID dari YouTube Kanal Anak Bangsa pada 6 Juni 2022.

Rudi S Kamri meyakini bahwa jika PDIP berkukuh mencalonkan Puan Maharani, terlebih dipasangkan dengan Anies Baswedan, maka hasilnya akan buruk.

“PDIP akan banyak ditinggal pendukungnya, apalagi kelompok-kelompok nasionalis, termasuk saya,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa PDIP selama ini dikenal sebagai partai nasionalis-pancasilais. Maka, menurutnya aneh jika tiba-tiba PDIP ingin mengusung Anies Baswedan.

Pasalnya, menurut Rudi S Kamri, kelompok Anies Baswedan adalah orang-orang yang pro-khilafah dan selalu mengedepankan politik identitas.

“Masih ingat dulu ada politik ayat dan mayat di Pilgub DKI tahun 2017. Masa sih, PDIP masih mau melirik Anies?” katanya.

Rudi S Kamri menyebut, PDIP memang bisa mengusung calon presiden sebab memenuhi Presidential Threshold 20%.

Namun, ia mengingatkan bahwa pencalonan capres-cawapres ini juga menyangkut kredibilitas, nama baik, dan integritas PDIP.

“Kalau benar isu bahwa Anies Baswedan memang benar akan dikawinkan dengan Puan Maharani secara politik, ini PDIP benar-benar sudah meninggalkan kodratnya sebagai partai nasionalis pragmatis yang menjaga Indonesia,” katanya.

Terkait calon presiden, Rudi S Kamri meminta PDIP untuk jangan hanya berkutat pada kotak kecil di kalangan elit.

“PDIP harus bergerak ke luar, ke grass root (akar rumput), siapa sebetulnya yang didukung oleh masyarakat pada umumnya,” katanya.

Rudi S Kamri melanjutkan, PDIP harus berpikir dan memilih apakah ingin menyelamatkan partai ataukah tetap kukuh mencalonkan elitnya.

Kalau ingin menyelamatkan partai, menurut Rudi S Kamri, PDIP harus berpikir bijak, objektif, dan realistis melihat siapa calon yang tepat.

“Tapi kalau ngotot bahwa ingin si A, elitnya ini yang dicalonkan, maka anggapan orang bahwa PDIP adalah partai oligarki tidak salah. Apalagi, isunya mau dikawinkan dengan Anies Baswedan,” ujarnya.***

Sumber: hops
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita