GELORA.CO - Serma (K) Anggraeni Ekawati Sagala atau yang akrab dipanggil dengan Serma Eka adalah seorang prajurit wanita TNI Angkatan Darat (Kowad).
Wanita kelahiraan Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), 5 Februari 1987 itu saat ini bertugas di Laboratorium Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) yang bermarkas di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
Tugas yang diemban oleh prajurit wanita TNI Angkatan Darat itu bukanlah tugas sembarangan. Dia saat ini menjadi satu-satunya prajurit wanita TNI Angkatan Darat yang bertugas untuk menguji senjata dan munisi yang digunakan oleh seluruh personel TNI Angkatan Darat.
Ya, Ekawati Sagala telah berhasil membuktikan bahwa seorang perempuan juga tidak bisa dianggap sebelah mata oleh kaum pria.
Lebih dari belasan senjata api berbagai jenis sudah dipegangnya. Ribuan peluru atau munisi pun pernah diletuskan dari berbagai senjata yang pernah diujinya.
Bahkan, prajurit wanita lulusan Sekolah Calon Bintara Prajurit Karier (Secaba PK) 2006 itu mengaku sangat mencintai profesinya sebagai prajurit TNI Angkatan Darat yang dipercaya untuk menguji senjata dan munisi di Laboratorium Dislitbangad saat ini.
"Saya menganggap senjata itu kaya suami pertama saya. Karena saya harus kenal dia dulu sebelum saya menggunakan untuk mengujinya," kata Serma (K) Anggareini Ekawati saat berbincang-bincang dengan awak media di Markas Laboratorium Dislitbangad, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 25 Mei 2022 lalu.
Lebih jauh Eka mengisahkan, awal bertugas sebagai Kowad TNI Angkatan Darat, dia ditempatkan di Kodam Jaya/Jayakarta. Serma Eka yang memang aktif dalam berbagai cabang olahraga, seperti renang, beladiri karate, hingga menembak. Berbagai juara pun pernah diraihnya ketika bertugas di Kodam Jaya/Jayakarta.
"Saya ngikutin (lomba menembak) Porad Pangdam Jaya Cup juara 3. Kebetulan saya enggak nembak aja, saya karate juga iya, karate saya dapat perak di Panglima TNI Cup, di Porad saya dapet perunggu, renang saya Porad ikut terus pernah harapan 1, juara 3 pernah tahun 2015. Untuk nembaknya sendiri saya beregu, dapat perak Kodam Jaya Cup waktu itu," ujarnya.
Dari situ, lanjut Eka, pimpinan melihat kemampuan dan keterampilan sebagai seorang atlet yang dimilikinya. Sehingga Serma Eka ditugaskan untuk memperkuat jajaran Dislitbangad sebagai salah satu penguji senjata dan munisi di Laboratorium Dislitbangad.
Serma Eka Uji Coba Amunisi Sniper TNI AD
Pada hari Rabu, 25 Mei 2022 lalu, Serma (K) Anggraeni Ekawati dipercaya menjadi salah satu prajurit TNI Angkatan Darat yang melakukan uji coba terhadap munisi baru buatan PT. Pindad.
Munisi yang diuji coba Serma Eka adalah jenis MU2-M A1 Kaliber 7.62 x 51 MM dan MU2-M A2 Kaliber 7.62 x 51 MM. Kedua munisi itu karya anak bangsa itu diperuntukkan Senjata Penembak Runduk (SPR-3) atau Sniper yang biasa digunakan oleh prajurit TNI Angkatan Darat dalam operasi.
Serma (K) Eka menguji peluru atau munisi tersebut di lorong tembak Laboratorium Dislitbangad dengan jarak 100 meter.
Dalam pengujiannya, Serma Eka menembakkan masing-masing enam peluru ke satu buah papan yang terpantau langsung dengan layar monitor di depan ruangan uji lorong nembak. Dan hasilnya sangat luar biasa, keenam peluru itu bersarang di titik yang hampir sama, yaitu berada di bawah diameter 20 Cm, itu artinya munisi buatan PT Pindad itu memiliki akurasi yang sangat tepat dan lolos uji penelitian Laboratorium Dislitbangad.
"Kemarin karena mendadak (diinformasikan). Sebelumnya sudah dilakukan zeroing cuma saya tidak ada, baru tadi dadakan perintah dari Kadis (Brigjen TNI Terry), yaudah ayo, tapi hasilnya alhamdulillah sudah memuaskan tadi," papar Serma (K) Eka sambil menghela nafas lega karena selesai menjalankan misi menguji munisi Kaliber 7.62 x 51 MM buatan PT. Pindad.
Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama mengapresiasi kemampuan menembak yang dimiliki oleh Serma (K) Anggraeni Ekawati Sagala tersebut.
Menurutnya, mengoperasikan senjata bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi, Serma Eka tidak hanya sekedar mengoperasikan senjata saja, tapi dia harus memahami kultur atau berbagai jenis senjata dan munisi yang harus diuji oleh Dislitbangad selama ini.
"Dislitbangad adalah satuan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat luar biasa penting. Di sini lah tempatnya sertifikasi alutsista yang dimiliki dan digunakan oleh TNI Angkatan Darat. Sarana dan fasilitas yang kita miliki tentunya harus diimbangi oleh SDM yang juga memiliki kemampuan dalam menguji dan mensertifikasi. Jadi, Dislitbang tidak hanya memiliki alat uji yang dapat memenuhi standar TNI AD saja, tapi kita juga memiliki SDM-SDM yang memiliki kemampuan dalam melakukan penelitian dan pengujian, serta pengembangan alutsista TNI AD," kata Brigjen TNI Terry.
Sumber: viva