GELORA.CO -Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad menilai pernyataan mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring, hanya manuver politik yang tak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Dia menilai, anggapan Tifatul itu bertentangan dengan hasil survei yang menyebutkan bahwa sang Ketua Umum (Ketum) Gerindra, Prabowo Subianto, diharapkan sebagian rakyat Indonesia untuk menjadi Presiden RI.
“Setidaknya hal itu tergambar dari hasil survei Litbang Kompas beberapa waktu lalu. Artinya ada 74 juta rakyat yang ingin dipimpin oleh Presiden Prabowo. Itu jumlah yang tidak sedikit lho,” katanya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (7/5).
Dia pun menjelaskan, membangun silaturahmi dengan semua elemen sangat penting, untuk menjaga persatuan NKRI dan memecahkan permasalahan bangsa.
“Statemen Pak Tifatul saya nilai tendensius dan ahistoris, serta menunjukkan kegagapannya dalam berbangsa dan bernegara Indonesia,” ujarnya.
Lanjut Anwar, dengan bersilaturahmi ke tokoh-tokoh agama menunjukkan kalau Ketua Umum (Ketum) Gerindra, Prabowo Subianto adalah seorang nasionalis sejati.
“Apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo dengan bersilaturahim kepada tokoh nasionalis dan tokoh agama di hari-hari pertama lebaran tandanya mengerti bahwa sejatinya itulah Indonesia,” tegas Wakil Ketua DPRD Jatim itu.
Anggota DPRD Jatim empat periode itu lalu mengingatkan kepada Tifatul, bahwa Indonesia dibangun atas dasar keberagaman, kemajemukan, dan menjunjung rasa toleransi yang tinggi.
“Karena sesunguhnya negara ini dibangun di atas konsensus bersama oleh tokoh-tokoh bangsa dengan latar belakang nasionalis dan agama,” jelasnya.
Anwar Sadad juga menilai, manuver politik PKS yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu juga membuahkan hasil positif, berupa keuntungan elektoral.
“Pak Tifatul juga naif karena menganggap urusan presidency itu urusan pribadi Prabowo. Dia mengabaikan fakta bahwa ada 26,5 persen rakyat Indonesia yang menginginkan Prabowo menjadi Presiden,” jelasnya.
Langkah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan sowan ke Presiden Joko Widodo saat lebaran disorot mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring.
Menurut Tifatul, Prabowo membunuh sendiri masa keemasannya dengan kembali maju dalam Pilpres.
“You have killed your golden time,” kata Tifatul Sembiring lewat akun Twitter pribadinya, Jumat (6/5).
Menteri Komunikasi dan Informatikan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menyebut bahwa peluang emas Prabowo ada pada Pilpres 2019 lalu. Sebab kala itu dukungan dari umat Islam mengalir sangat deras.
Namun kini, amanah itu serasa dipermainkan. Tepatnya setelah Prabowo justru menerima tawaran menjadi menteri yang diberikan sang rivalnya, Jokowi.
“Amanah itu serasa 'dipermainkan'. Kita lihat sikap umat kepada anda (Prabowo) di tahun 2024 nanti,” tutupnya.
Sumber: RMOL