Wapres Sebut Makan 2 Pisang Cukup Kenyang, Denny Siregar: Entar Orang Bilang Kita Mirip Monyet

Wapres Sebut Makan 2 Pisang Cukup Kenyang, Denny Siregar: Entar Orang Bilang Kita Mirip Monyet

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Pegiat media sosial Denny Siregar turut berkomentar terkait pernyataan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menyebut makan dua pisang sudah cukup mengenyangkan.

Diketahui, pernyataan itu diungkap Wapres Ma'ruf Amin saat mengikuti acara panen pisang cavendish di Desa Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dalam rangka program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor, Rabu (30/3/2022).

"Kenyang sih, pak. Tapi kalo tiap hari kan, entar orang bilang kita mirip monyet...," tulis Denny Siregar di Instagram @dennysirregar, Kamis (31/3/2022), dikutip Tribun-timur.com.

Tampak Denny Siregar memposting artikel terkait pernyataan Wapres Maruf.

Dilansir Tribun-timur.com dari Kompas.com, Wapres Ma'ruf Amin mengikuti acara panen pisang cavendish di Desa Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dalam rangka program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor, Rabu (30/3/2022).

Saat memberikan sambutan dalam acara tersebut, Ma'ruf menyampaikan, pisang dapat menjadi makanan pengganti nasi.

Sebab, menurut Wapres, memakan dua buah pisang setara dengan memakan satu porsi nasi seberat 100 gram.

"Jadi sebenarnya kalau Bapak Ibu makan dua buah pisang, itu artinya sudah cukup mengenyangkan, untuk mengganti satu porsi nasi. Jadi, makan dua pisang tidak perlu makan nasi," kata Ma'ruf dikutip dari keterangan video, Rabu.

"Tapi biasanya kita makan nasi iya, juga pisang iya. Itu sudah berlebihan," imbuh dia.

Oleh karena itu, menurut Ma'ruf, gerakan diversifikasi pangan dengan semboyan "Kenyang tidak harus makan nasi" dapat meningkatkan pangsa pasar pisang di dalam negeri.

"Pisang adalah buah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Memiliki cita rasa yang beragam, harganya terjangkau, dan mudah diolah menjadi produk yang bernilai komersial," ujar dia.

Selain pasar dalam negeri, Ma'ruf juga menilai pangsa ekspor buah-buahan ke luar negeri, termasuk pisang, juga menjadi peluang bagi Indonesia.

Ma'ruf bercerita, ia sempat bertemu dengan seorang utusan dari Arab Saudi yang sangat senang ke Indonesia karena memiliki buah-buahan yang beragam.

"Saya bilang, Indonesia itu pisang saja punya banyak sekali. Saya menemukan di Papua Barat saja, di satu provinsi ada 125 jenis pisang. Artinya, kalau se-Indonesia itu bisa ribuan jenis pisang. Ini kekayaan alam kita Indonesia," kata Ma'ruf.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Inodnesia (MUI) itu menyebutkan, produksi pisang di Indonesia terus meningkat hingga mencapai lebih dari 8 juta ton pada tahun 2020.

Sementara, volume ekspor pisang mencapai 5.500 ton pada Mei 2021.

"Untuk itu, kita perlu terus meningkatkan produksi, baik dari segi kuantitas, kontinuitas, maupun juga kualitas," ucap Ma'ruf. 

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita