Rizal Ramli: Ekonomi Rakyat Sangat Berat, Angin Perubahan Sudah Tiba

Rizal Ramli: Ekonomi Rakyat Sangat Berat, Angin Perubahan Sudah Tiba

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Perubahan merupakan hal yang abadi dalam kehidupan ini. Bahkan ada adagium yang menyatakan bahwa perubahan itu tidak terelakan atau change is inevitable. Suka atau tidak suka semua akan menghadapi hal tersebut.

Begitu kata tokoh senior DR. Rizal Ramli lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (28/4). Menurutnya, kalau kondisi objektifnya sudah matang, maka risiko perubahan bisa diminalisir.



“Kondisi objektif itu adalah krisis ekonomi sosial rakyat, krisis likuiditas dan dinamika geostrategis,” urainya.

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini lantas mengurai kondisi yang terjadi di tahun 1998. Di mana pada tahun tersebut terjadi perubahan rezim melalui gerakan reformasi yang digalang mahasiswa.

Pada periode April hingga Mei 1998, urainya, telah terjadi kelangkaan beras, krisis utang konglomerat, dan APBN bolong besar karena krisis perbankan. Bahkan bahan bakar minyak (BBM) kala itu mengalami kenaikan hingga 74 persen.

“Teman-teman prodemokasi sudah ndak mau Soeharto, geopolitik juga ingin transisi Indonesia ke sistim demokratis. Akhirnya Pak Harto yang sangat kuat undur diri,” tegasnya.

Sementara saat ini tidak jauh beda. Kondisi ekonomi rakyat sangat berat, bahkan lebih sulit dari April hingga Mei 1998. Selain itu, daya beli rakyat terus dirontokkan dengan kenaikan harga-harga dan tarif.

“Mahasiswa dan civil society sebel dengan kembalinya sistim otoriter dan KKN, geopolitik menilai ini rezim Pro-Beijing. Angin perubahan sudah tiba!” tutupnya. 

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita