GELORA.CO -Kritik Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang menyebut penundaan pemilu sebagai permainan politik merupakan peringatan kepada Presiden Joko Widodo agar tidak terjerumus pada manuver Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut pendiri dan aktivis Lingkaran Madani, Ray Rangkuti, Megawati ingin mengingatkan Jokowi untuk hati-hati terhadap ide yang potensial akan menjerumuskan ke jurang sejarah yang kelam.
"Kritik Ibu Mega menjurus ke dua hal sekaligus. Pertama, setelah (Jokowi) dua periode memimpin negara ini dengan baik, jangan sampai diakhiri dengan buruk. Kelak akan dikenal sebagai presiden yang menambah masa jabatan lebih dua periode," kata Ray kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/4).
Hal kedua, kata dia, Megawati ingin mengingatkan Luhut agar ikut menjaga demokrasi.
"Mengingatkan LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) agar menjaga demokrasi yang diperjuangkan dengan susah payah oleh masyarakat Indonesia," sambungnya.
Bukan tanpa sebab, Ray yang juga seorang aktivis sejauh ini tidak melihat adanya rekam jejak perjuangan Luhut dalam menjaga demokrasi.
"Sesuatu yang tidak diperjuangkan, sejatinya tidak layak dinikmati. LBP tidak ikut memperjuangkannya, tetapi menikmati hasilnya, kini malah ingin mengembalikannya ke era otoritarianisme," pungkas Ray.
Sumber: RMOL