GELORA.CO - Menko Polhukam Mahfud MD mengaku beberapa waktu lalu sempat dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana. Salah satu yang menjadi bahasan yaitu polemik penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Selain itu, dipanggilnya Mahfud ke Istana oleh Kepala Negara untuk membahas isu terkait bidang yang ditangani Mahfud, seperti politik dan keamanan.
"Sebelum ribut ribut, Presiden manggil saya berdua, agak lama di Istana banyak bicara hal masalah politik keamanan. Tapi salah satu yang ditanyakan ke saya, itu ribut-ribut penundana pemilu dan perpanjangan masa jabatan," tutur Mahfud kepada iNews, dikutip Selasa (12/4/2022).
Mahfud menjelaskan, saat itu Presiden bertanya kepadanya apakah pernyataan dan sikapnya terkait penolakan masa perpanjangan masa jabatan presiden dan gelaran pemilu 2024 masih kurang jelas. Sebab, dua hal itu masih saja diributkan oleh masyarakat.
"Apa pernyataan saya kurang jelas kepada masyarakat kok masih ribut? Saya kan sudah nyatakan tidak," kata Mahfud menirukan pernyataan Presiden Jokowi.
Mahfud menuturkan adanya dua wacana tersebut seakan-akan menampar wajah Presiden. Bahkan, pihak-pihak yang menyuarakan itu, seakan-akan mencari muka dan ingin menjerumuskan Presiden.
"Saya kan sudah nyatakan tidak, siapa yang mengusulkan perpanjangan jabatan atau periode ketiga itu menampar muka saya, mencari muka ke saya atau menjerumuskan saya," ucapnya.
Sesudah itu, sambung Mahfud, Presiden Jokowi sudah memerintahkan seluruh jakarannya untuk menyiapkan gelaran pemilu sebaik-baiknya. Dia juga mengaku akan mengikuti aturan konstitusi yang berlaku.
"Saya akan ikuti ketentuan konstitusi. Apa itu kurang jelas? Mau narasi apa lagi?," ujar Mahfud menyampaikan apa yang dikatakan Jokowi.
"Lalu munculah narasi yang sangat jelas bahwa pemilu 2024 adalah jadwal konstitusional yang tidak akan ditunda dan akan terus berjalan sesuai agenda konstitusional," jelasnya.
Sumber: okezone