GELORA.CO - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah presiden keenam RI yang meninggalkan memori cukup apik bagi warga Indonesia. Kecerdasan dan kemampuan diplomasinya membuat Indonesia disegani di kancah internasional. Usut punya usut, SBY ternyata sudah memiliki pola komunikasi yang mumpuni sejak muda.
Lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1973 itu kerap menjamu pejabat sipil maupun militer dunia saat mereka bertandang ke markas Akmil di Magelang, Jawa Tengah.
Hal tersebut tak lepas dari kemampuan berbahasa asing SBY yang mumpuni. Memori masa muda itu diangkat kembali oleh akun Instagram @sbyudhoyonoachvs pada Jumat (1/4/2022).
Dalam foto yang diunggah akun tersebut, tampak SBY sedang berdikusi dengan Atase Pertahanan Amerika Serikat untuk Indonesia saat berkunjung ke Magelang pada 1973.
Saat itu SBY masih menjadi pimpinan Korps Taruna, Sermatutar (Sersan Mayor Satu Taruna). Atase Pertahanan bertugas untuk membangun, memelihara serta meningkatkan hubungan dan kerjasama di bidang militer.
“Tidak hanya jiwa kepemimpinan yang menonjol, banyak kemampuan di berbagai bidang juga dimilikinya. Salah satunya adalah kemampuan berbahasa asing sehingga Sermatutar Yudhoyono merasa tidak canggung ketika berkomunikasi dengan pejabat Negara asing,” demikian tulis akun @sbyudhoyonoachvs.
Pada tahun yang sama, 1973, SBY lulus dari Akabri dengan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Ia menjadi murid lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama dari nilai gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual. Itu termasuk prestasi tertinggi di militer Indonesia.
Hingga Rabu (6/4/2022), foto SBY yang tengah berdiskusi dengan Atase Pertahanan AS disukai 556 orang. “Pemimpin berwibawa dan berkualitas,” ujar seorang warganet dalam kolom komentar. “Presiden yang sangat berkualitas memimpin Indonesia,” ujar warganet lain.
Pekan lalu, akun @sbyudhoyonoachvs juga mengunggah foto SBY saat berkarier di Angkatan Darat. Saat itu SBY dikirim ke AS untuk berpartisipasi dalam kursus Infanteri Lanjutan di Fort Benning dan pelatihan dengan Divisi Airborne 82nd. Kapten Yudhoyono juga menghabiskan waktu untuk mengikuti mengikuti kursus Jungle Warfare School di Panama.
Tidak lama kemudian SBY di tugaskan kembali ke luar negeri, kali ini ke Belgia dan Jerman Barat, untuk melakukan kursus senjata Antitank. Pada tahun 1985, Yudhoyono juga mengambil kursus Komando Batalyon.
“Dalam foto ini Kapten SBY dalam pelatihan perang hutan dengan para siswa terpilih dari penjuru dunia di hutan Panama medio tahun 1983,” demikian caption @sbyudhoyonoachvs.
Sumber: suara