GELORA.CO - Sebelum ditemukan meninggal gantung diri, VT, siswa SMP asal Kota Surabaya disebut sempat menghilang sejak Jumat (4/3). Berdasar sumber dan data JawaPos.com, ibu VT mengatakan, VT tak lagi terlihat sejak Jumat sore.
Saat itu, ibu VT tidak melihat VT pada pukul 17.00 WIB setelah pulang dari kerja. Bahkan seragam sekolah di kursi ruang tamu juga tidak ada. Artinya, VT tidak pulang ke rumah setelah pulang sekolah.
Sebelum berangkat sekolah, VT meminta uang saku Rp 30.000. Nominal itu cukup besar dari biasanya. Pada hari sebelumnya, Kamis (3/3), VT bersama ibunya pergi ke rumah saudara dan mendapat uang saku sebesar Rp 50.000.
Kemudian, ketika mengetahui VT hilang, Ibu VT sempat mencarinya melalui rekaman CCTV di minimarket dekat sekolah. Dari rekaman itu, diketahui VT berada di tempat tersebut pada Jumat (4/3) pukul 09.27 WIB.
VT lalu berjalan menuju ke arah timur dari sekolah. Padahal, arah pulang seharusnya menuju ke barat. Pencarian pun dilakuakn hingga ke daerah Pondok Tjandra Sidoarjo.
Ibu VT kemudian melaporkan kehilangan anak pada Minggu (6/) ke Polsek Rungkut dan pihak sekolah. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga disebut sempat mendatangi rumah keluarga VT pada Kamis (10/3).
Rabu (20/4), VT ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasad VT ditemukan Reza Harianto, cleaning service mal.
”Pada Rabu (20/4), saksi bermaksud untuk mencari bekas botol di lahan kosong belakang mal tersebut. Kemudian saksi kedua, Mohammad Haris, melihat ada yang gantung diri,” kata Kapolsek Rungkut Kompol Bambang Prakoso saat dikonfirmasi, Kamis (21/4).
”Saksi lalu melaporkan ke Polsek Rungkut. Sudah diidentifikasi Polrestabes Surabaya,” terang Bambang.
Berdasar hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui korban dinyatakan gantung diri dan tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuhnya.
”Korban menggunakan baju seragam sekolah pramuka warna cokelat. Juga tas dan handphone. Korban masih menggunakan kaos kaki sekolah,” ujar Bambang.
Sumber: jawapos