GELORA.CO - KH Syukron Makmun viral setelah video tampar banser beredar di media sosial.
Nama kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU), KH Syukron Makmun yang tampar banser, kini ramai dibicarakan warganet.
Dalam video kiai tampar banser, KH Syukron Makmun juga terdengar menyampaikan pesan khusus lantaran Banser kerap menjaga gereja.
KH Syukron Makmun merupakan seorang ulama NU Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman.
Dikutip dari FIN.co.id, pada tahun 2017 silam disebutkan bahwa, KH Syukron Makmun pernah membaiat Habib Rizieq Shihab sebagai Imam besar ummat Islam Indonesia.
Video baiat itu beredar. Peristiwa itu diduga berlangsung saat situasi politik DKI Jakarta sedang memanas.
Tampak dalam video yang beredar yang diunggah kanal YouTube REVOLUSI AKHLAQ, para ulama termasuk KH Syukron Makmun melakukan sumpah setia atau baiat kepada Habib Rizieq.
Baiat itu dilakukan di depan ribuan jemaah yang hadir. Namun, tidak diketahui pasti tempat pembaiatan itu.
Kanal YouTube REVOLUSI AKHLAQ hanya menulis judul dalam video tersebut: Tokoh sepuh NU, KH. Syukron Makmun baiat Habib Rizieq Sbg Imam Besar Umat Islam.
Video itu diunggah pada 24 Januari tahun 2017.
Selain itu, pada tahun 2020, KH Syukron Makmun juga pernah hadir silaturahmi dengan Habib Rizieq Shihab di Petamburan Jakarta Barat.
Silaturahmi itu tepat saat Habib Rizieq baru tiba dari Arab Saudi.
Pada kesempatan tersebut, KH Syukron Makmun juga memberikan sedikit ceramahnya kepada jamaah yang hadir di Petamburan.
Baru-baru ini, KH Syukron Makmun tampar anggota Banser bernama Abd Hamid.
Sebelum memberi tamparan ringan itu, KH Syukron Makmun bilang bahwa Banser harusnya menjaga Kiyai, bukan malah menjaga Gereja.
Politikus PSI yang juga kader Banser Guntur Romli mengatakan, tamparan KH Syukron Makmun kepada Banser adalah sebuah tradisi.
“Perlu memahami tradisi relasi Kyai dan Santri bahwa penamparan itu bukan berdasar kebencian tapi kasih sayang,” kata Guntur Romli di Twitter-nya, Senin 25 April 2022.
“Bahkan dipercaya, digaplok Kyai itu mendatangkan berkah. Makanya setelah Sahabat Abd Hamid digaplok, ada yang yg minta digaplok juga oleh KH Syukron Makmun,” jelasnya.
Guntur Romli menjelaskan bahwa tamparan itu bukan karena kebencian atau karena Banser sering menjaga gereja.
“Digaplok gemes namanya itu, salah memahami kalau itu berdasarkan kebencian dan permusuhan. Mesti paham tradisi Kyai & Santri. Setiap Kyai punya pandangan dan gaya tersendiri. KH Syukron Makmun memang punya gaya yang unik,” ungkapnya.
Sumber: radar