GELORA.CO - Secarik kertas berisi doa agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera lengser sebelum masa jabatannya habis tahun 2024, beredar di media sosial.
Menariknya, doa di kertas tersebut diposting di depan Kabah, Mekkah. Foto kertas itu salah satunya diunggah oleh akun Twitter @RadenAlfatih3.
Dalam unggahan itu nampak seseorang tengah memegang secarik kertas yang berisikan doa di tempat umat muslim melaksanakan ibadah haji.
"Ya Allah segerakanlah lengserkanlah Jokowi dan kawan-kawan sebelum 2024 agar rakyat Indonesia tidak sengsara dan menderita," bunyi keterangan tertulis yang tertera dalam kertas tersebut, dikutip dari SuaraJateng.id, Sabtu (23/4/2022).
Unggahan tersebut juga dikomentari oleh tokoh muda Nadhlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau kerap disapa Gus Nadir.
Lewat cuitannya di akun Twitternya, dosen Monash University ini mengecam pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Presiden Jokowi sebelum masa jabatannya habis.
Selain itu, Gus Nadir juga turut mengecam orang-orang mewacanakan dan mendukung agar Jokowi bisa menjabat sebagai presiden tiga periode.
"Ada yang ngebet pengen Jokowi segera turun. Ada yang ngotot pengen Jokowi 3 periode. Keduanya sama-sama ngawur," kata Gus Nadir.
Ia pun meminta semua pihak untuk menghormati pemerintah Presiden Jokowi dan membuat gaduh soal pelengseran maupun perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
"Tuntaskan pemerintahan sampai 2024 agar tak terjadi chaos. Yang pengen berkuasa, bertarung saja di Pilpres 2024 dengan elegan dan waras, sesuai aturan main yang sudah disepakati," tegas Gus Nadir.
Komentar Gus Nadir itu pun langsung dibanjiri tanggapan dari warganet. Sebagian besar dari mereka ramai memberikan ragam tanggapan.
"Yang mencoba melengserkan Presiden yang sah secara konstitusi dengan cara-cara melanggar konstitusi, berarti patut diduga sedang berupaya makar," kata akun @Thom**.
"Gila! Foto depan kabah, ibadah apa ngapain? Bawa-bawa urusan duniawi. Mikirin urusan akhirat apa duniawi? Dan gak beriman pada qada dan qadar dimana Jokowi udah takdir Allah jadi presiden sekarang. Doain yang jelek ke muslim lain, muslim macam apa?," heran akun @expat**.
"Jauh-jauh ke tanah suci cuman bawa kebencian, dikira lengser ekonomi akan membaik yang ada kacau balau ekonomi. Lupa jaman Soeharto lengser baru pemilu harus buat pemilu lagi, semua rebutan posisi," sahut akun @david_X**.
"Sayang banget. Punya duit dan kesempatan ke tanah suci malah berdoa untuk keburukan orang lain. Padahal selama disana harusnya muhasabah diri dan bertafakkur, banyak bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW," timpal akun @solehahma**.
Sumber: suara