GELORA.CO - Warga di sekitar Purbalingga hingga Banyumas, Jawa Tengah dikejutkan dengan kehadiran ratusan ikan raksasa penghuni Sungai Serayu di Banjarnegara, yang terus bermunculan. Fenomena langka itu terjadi karena aliran Sungai Serayu berlumpur pekat.
Diketahui, Sungai Serayu yang melintasi lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, dan Cilacap merupakan lokasi Kolonel Priyanto membuang Handi Saputra dan Salsabila ke Sungai Serayu di Banyumas, Jawa Tengah. Handi sendiri diketahui dalam keadaan hidup setelah korban diangkut dari lokasi kecelakaan di Nagreg, Jawa Barat.
Pegiat konservasi sungai, Eddy Wahono, mengatakan bahwa Sungai Serayu mulai mengalami pekat lumpur pada Rabu 6 April 2022.
Dia menduga, fenomena tersebut terjadi karena flushing lumpur dari Bendung Mrica Banjarnegara. Sehingga menyebabkan kematian ikan di Sungai Serayu.
“Dugaannya adalah adanya flushing lumpur dari Bendung Mrica Banjarnegara. Dampaknya jelas akan mematikan banyak ikan,”ujarnya.
Akibatnya, banyak ikan mabuk dan bermunculan ke permukaan sehingga mudah ditangkap warga. Bahkan, di media sosial, ada warga yang membawa ikan pelus besar dengan panjang sekitar 1,5 meter lebih. Ikan tersebut kemungkinan juga mabuk akibat tingkat lumpur tinggi di Sungai Serayu.
Fenomena Ini bukan yang pertama, karena Jumat hingga Sabtu, juga mengalami hal yang sama. Kemudian kembali terjadi lagi pada, Rabu 6 April 2022.
Bahkan, di media sosial, sejak Rabu lalu heboh dengan banyaknya warga mencari ikan di pinggir Sungai Serayu. Salah satunya di jembatan Sungai Serayu di perbatasan antara Desa Dermaji, Kecamatan Susukan, Banjarnegara dengan Desa Kedunglegok, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga.
Di Banjarnegara, warga bahkan menemukan ikan pelus yang berukuran cukup besar pada akhir pekan lalu.
Tak hanya itu, video yang beredar di media sosial lainnya juga memperlihatkan warga mencari ikan di Mandiraja, Banjarngara. “Ada banjir lumpur. Serayu banjir lumpur maning. Iwake pada mendem,”kata orang yang mengambil gambar.
Sumber: okezone