GELORA.CO - Di tengah serangan Israel ke warga Palestina di Masjid Al Aqsa, Israel ternyata tengah dilanda wabah hepatitis akut yang menyerang anak-anak di sana. Kementrian kesehatan di Israel saat ini sedang melakukan pemeriksaan kasus anak-anak dengan peradangan hati parah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Dua di antara anak-anak yang terserang hepatitis bahkan mengalami gagal hati yang menyebabkan harus dilakukannya transplantasi hati.
Menangggapi wabah hepatitis yang menimpa ini, dokter-dokter di Israel diamanatkan untuk mewaspadai gejala-gejala khusus yang terjadi pada anak-anak. Kebijakan pun kemudian diambil untuk menghadapi wabah ini.
Menurut keterangan dokter setempat, demi menghadapi wabah ini, setiap anak-anak dengan usia dibawah 16 tahun harus dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengujian lebih lanjut. Sebab, wabah hepatitis yang menimpa Israel ini sampai hari ini tak diketahui sebabnya.
Hal ini dikonfirmasi oleh Prof Ronen Arnon, direktur unit hati pediatrik di Ramban Health care camps di Haifa. Benar bahwa sumber wabah hepatitis pada anak-anak Israel sampai saat ini belum diketahui apa penyebabnya.
“Saat ini sumber wabah tidak jelas, penyebab penyakit ini diduga virus yang belum teridentifikasi. Meski belum jelas apakah itu virus baru,” ucap Arnon seperti dikutip Hops.ID dari laman Haaretz pada Jumat, 22 April 2022.
Meski menurutnya hepatitis parah dengan etiologi yang tak diketahui sebabnya sebenarnya bukan hal baru. Tetapi menurut Arnon, lonjakan kasus dalam waktu yang relatif dekat ini memerlukan perhatian khusus.
Menurut arnon perhatian khusus harus dilakukan kepada anak-anak yang mengalami ciri seperti tinja berwarna terang, urin berwana gelap, anak anak yang mengalami kelelahan dan tidak enak badan serta tanda hepatitis lainya.
Untuk mengecek apa sebenarnya penyebab wabah ini, Israel terus melakukan penelitian lebih lanjut. Seperti pengujian-pengujian teori termasuk di dalamnya pengujian terhadap bahan kimia serta racun yang tengah menyebar di wilayah tersebut. Tetapi sejauh ini masih tidak diketahui apa yang sebenarnya menjadi penyebab dari terjadinya wabah ini.
Vaksin Covid juga dianggap tidak mungkin menjadi penyebab terjadinya wabah. Sebab, menurut keterangan Prof Eyal Shteyer semua anak-anak yang dirawat di rumah sakit berusia di bawah batas usia yang diperbolehkan untuk mendapat vaksin. Sehingga dapat dipastikan bukan vaksin Covid penyebabnya.
Menanggapi kasus ini, WHO menduga bahwa kemungkinan wabah ini merupakan jenis hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dengan AST atau ALT lebih dari 500 U/L yang menyerang anak-anak berusia 11 hingga 16 tahun.
Berita wabah hepatitis yang menyerang anak-anak Israel ini datang bersamaan dengan kecaman-kecaman yang terus menghujani Israel karena serangan yang dilakukan negara tersebut pada warga Palestina di Masjid Al-Aqsa pada 15 April lalu.***
Sumber: hops