Demo Mahasiswa di Makassar, Palopo dan Enrekang Berakhir Ricuh

Demo Mahasiswa di Makassar, Palopo dan Enrekang Berakhir Ricuh

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sejumlah elemen mahasiswa di Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar demonstrasi secara serentak. Dalam aksi demonstrasi tersebut, di beberapa daerah berakhir ricuh.

Aksi demonstrasi di Kabupaten Enrekang berakhir ricuh antara mahasiswa dan polisi. Bahkan seorang polisi tertangkap kamera warga, memukul seorang mahasiswa mengenakan almamater berwarna ungu.

Beruntung aksi pemukulan tersebut cepat dilerai warga dan seorang polisi lainnya yang berada lokasi. Informasi dihimpun, bentrok terjadi saat mahasiswa akan membakar ban yang menyebabkan terjadinya aksi saling dorong.

Aksi demonstrasi berakhir ricuh juga terjadi di Kota Palopo, Sulsel. Bahkan, polisi sampai harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi di depan Kantor DPRD Kota Palopo.

Demonstrasi berakhir ricuh berawal saat mahasiswa merusak pagar berduri yang dipasang polisi di depan Kantor DPRD Kota Palopo. Mahasiswa dari empat kampus di Kota Palopo mencoba memaksa masuk ke gedung DPRD.

Saat itu pula terjadi lemparan batu ke halaman kantor DPRD Palopo. Akibatnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk membubarkan mahasiswa.

Hal serupa juga terjadi di Kota Makassar. Aksi yang awalnya berjalan damai di Flyover dan depan Kantor DPRD Sulsel, akhirnya berakhir ricuh.

Kericuhan terjadi saat Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif bersama anggota lainnya menemui mahasiswa. Saat menerima aspirasi dari mahasiswa tersebut, terjadi lemparan botol, sehingga menyebabkan penerimaan aspirasi tersebut langsung dihentikan.

Melihat kondisi semakin memanas, anggota DPRD Sulsel tersebut dievakuasi polisi masuk ke dalam kantor. Setelah itu, sejumlah orang melakukan aksi pelemparan bahkan berupaya menjebol pintu pagar gedung DPRD Sulsel.

Polisi yang berjaga mencoba untuk melakukan upaya persuasif, tetapi sejumlah mahasiswa tetap melempar batu dan botol mineral ke gedung DPRD Sulsel. Akibatnya, polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi.

Sumber: merdeka
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita