GELORA.CO - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyindir Presiden Joko Widodo terkait dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng.
Sindiran tersebut disampaikan Roy Suryo melalui akun Twitternya dengan membongkar jejak digital Joko Widodo yang mengaku sempat menolak segala bantuan tunai seperti BLT.
"Selain Video Resmi dari Akun Admin RI-1 ini, beredar lagi Tayangan lama ketika Gubernur DKI Jkt (saat itu) menyatakan TIDAK SETUJU dgn BLT, BSLM, dsb. Itulah JEJAK DIGITAL, Jadi memang Video tsb ASLI, sesuai METADATA diambilnya hari Senin 17 Juni 2013 di Balaikota DKI Jkt. AMBYAR," jelas Roy Suryo melalui akun Twitternya pada Senin (4/4/2022).
Dalam video yang diunggah oleh Roy Suryo itu, Jokowi mengaku tak senang dengan bantuan tunai. Dia mengaku lebih setuju jika bantuan diberikan untuk sekotr produktif.
"Sebagaimana yang dulu ditolak2 tapi kini diadakan. Ayo, Siapa pegang siapa ? 🤣 AMBYAR," tambah Roy Suryo.
Selain Video Resmi dari Akun Admin RI-1 ini, beredar lagi Tayangan lama ketika Gubernur DKI Jkt (saat itu) menyatakan TIDAK SETUJU dgn BLT, BSLM, dsb
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) April 4, 2022
Itulah JEJAK DIGITAL, Jadi memang Video tsb ASLI, sesuai METADATA diambilnya hari Senin 17 Juni 2013 di Balaikota DKI Jkt.
AMBYAR https://t.co/aOer89U1sT pic.twitter.com/Cz7ZdZNvSq
Sebelumnya, Pemerintah akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp300 ribu kepada 20,5 juta keluarga dan 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL).e
"Bantuan yang diberikan sebesar Rp100 ribu setiap bulannya. Pemerintah akan memberikan bantuan tersebut untuk 3 bulan sekaligus, yaitu pada April, Mei dan Juni yang akan dibayarkan di muka pada bulan April 2022 sebesar 300 ribu," kata Jokowi melalui tayangan video di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (1/4/2022).
Presiden Jokowi menyebut hal tersebut dilakukan karena harga minyak goreng naik cukup tinggi sebagai dampak dari lonjakan harga minyak sawit di pasar internasional. "Untuk meringankan beban masyarakat pemerintah akan memberikan BLT minyak goreng," ungkap Presiden.
BLT minyak goreng tersebut diberikan kepada mereka yang sudah terdaftar sebagai penerima bantuan sebelumnya. "Bantuan itu akan diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar Bantuan Pangan Non-Tunai, BPNT dan Program Keluarga Harapan, PKH, serta 2,5 juta PKL yang berjualan makanan gorengan," tambah Presiden.
Presiden pun meminta kementerian dan lembaga terkait untuk dapat berkoordinasi dalam penyaluran bantuan. "Terakhir, saya minta Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial serta TNI dan Polri berkoordinasi agar penyaluran bantuan ini berjalan baik lancar," ungkap Presiden.
Sumber: era