GELORA.CO -Pegiat media sosial Ade Armando adalah korban dari sistem hukum yang tidak adil hingga mendapatkan tindak kekerasan berupa pengeroyokan di ruang publik.
Ade Armando dikeroyok orang tidak dikenal tanpa atribut perguruan tinggi di tengah aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
"Ade Armando korban sistem hukum yang tidak adil, dari pemeriksaan hingga pengadilan," ujar Managing Direktor Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan dalam cuitan akun Twitternya, Senin (11/4).
Anthony mengatakan, hukum di Indonesia memang secara kasat mata memang membuat beberapa orang seperti kebal hukum. Sementara, beberapa orang lainnya mudah diseret ke pengadilan.
Jika ditelisik, sosok Ade Armando memang kental dengan kontroversi dan beberapa kali dilaporkan ke polisi walau tak satupun berlanjut. Satu yang paling populer, ketika Ade Armando mengunggah gambar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disamakan dengan Joker.
"Sebagian masyarakat tidak tersentuh hukum, yang lainnya dicari-cari untuk dihukum: memicu pengadilan jalanan," katanya.
Anthony berharap, setelah kejadian yang dialami Ade Armando, bisa menjadi pemacu penegakan hukum yang adil di Indonesia.
"Semoga jadi pelajaran, tegakkan hukum sesuai hukum berlaku," pungkasnya.
Sumber: RMOL