GELORA.CO -Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyatakan bahwa partai koalisi pemerintahan Joko Widodo nampak sudah tidak utuh.
Pernyataan itu disampaikan Andi saat mengadakan silaturahmi sekaligus buka puasa bersama di kediaman Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman, di kawasan Lebak Bulus, Selasa (19/4).
Menurut mantan Menpora era Presiden SBY itu, pembisik di lingkaran Presiden Joko Widodo terkesan kurang utuh. Hal itu pula yang mengakibatkan gelombang aksi protes melalui demonstrasi terus berdatangan.
Ia berharap pembisik Presiden Jokowi harus menyampaikan yang utuh dan benar, tidak seperti saat ini terkesan tidak utuh.
Ia tidak kaget, sampai saat ini isu wacana penundaan Pemilu masih terjadi. Bahkan akibatnya, masih kerap terjadi gelombang demo.
“Kalau perpanjangan Pemilu saya anggap selesai saat demo kemarin. Tapi jangan salah, wacana tiga periode Presiden bisa saja di mainkan kembali usai lebaran. Makanya harus utuh pembisik kepada Presiden," imbuhnya.
Dia lalu membandingkan gaya kepemimpinan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan Jokowi.
Menurutnya, di era SBY semua permasalahan dapat diatasi dengan baik dan selesai. Para pembantu presiden di kabinet kala itu, juga selalu berhati-hati dalam berbicara.
“Berbeda yang terjadi saat ini, para menteri masih terus bicara soal penundaan pemilu. Harusnya para menteri taat kepada atasannya, yaitu Presiden. Harusnya mereka bisa satu garis dengan Presiden," kata Andi Mallarangeng.
Dia juga menyoroti perihal keutuhan dari koalisi pemerintahan Presiden Jokowi. Dia tegaskan bahwa para partai koalisi terlihat berjalan tidak beriringan.
“Yang terjadi saat ini partai koalisi pemerintahan Presiden Jokowi tidak utuh lagi. Karena partai politik sudah memikirkan bagaimana berkoalisi di Pemilu 2024. Partai politik sekarang hanya memikirkan bagaimana berkoalisi di 2024," demikian Andi Mallarangeng.
Dalam acara silaturahim itu, tampak hadir dalam acara itu Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, Ketua Bapilu Andi Arief. Juga pengurus DPP Demokrat, Imelda Sari, Michael Wattimena, Umar Arsal, dan tokoh senior Sarjan Taher.
Dalam pertemuan tersebut, tercetus sebuah diskusi yang dinamakan Pendopo Kebangsaan Lebak Bulus. Pertemuan itu bertujuan untuk menguatkan silaturahmi sesama kader Partai Demokrat dan membahas isu-isu politik terkini.
Di sisi lain, pertemuan juga dimaksudkan untuk menguatkan barisan dan kesetiaan terhadap Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sumber: RMOL