GELORA.CO - Dosen Universitas Indonesia (UI) yang juga pegiat media sosial Ade Armando, menjadi korban pengeroyokan, saat mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin (11/3). Wajahnaya babak belur akibat insiden tersebut.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, mengaku sudah membesuk Ade Armando di Rumah Sakit (RS) Siloam, Jakarta.
Menurut Grace, pasca kejadian pengeroyokan tersebut, tidak membuat rekannya tersebut semakin takut. Melainkan sebaliknya membuat Ade Armando semakin berani.
“Jangan pikir Bang Ade jadi takut setelah ini ya. Tadi dia bilang dengan suara tidak gentar sedikit pun, jangan kalian pikir saya akan takut dan diam. saya justru akan semakin gila setelah ini. Bang Ade, Bang Ade memang enggak ada duanya,” ujar Grace dalam akun Instagram miliknya dikutip Selasa (12/4).
Grace mendapatkan informasi bahwa pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando bukanlah dari mahasiswa yang berujuk rasa di depan Gedung MPR. Melainkan hanyalah oknum penyusup.
“Menurut saksi mata pelakunya kemungkinan bukan mahasiswa. Peristiwa terjadi saat demo sebenarnya sudah bubar dan kebanyakan mahasiswa mulai berangsur pulang. Kalau melihat video dan bahasa yang mereka pakai, para pelaku adalah kelompok penyusup, orang-orang cacat logika yang sering dikritisi bang Ade selama ini,” katanya.
Grace dan PSI mengutuk keras aksi kekerasan terhadap Ade Armando tersebut. Dia meminta polisi menangkap para pelaku termasuk dalang di balik kekerasan tersebut.
“Segenap pengurus dan kader PSI mengutuk penganiayaan terhadap Bang Ade Armando. Aktor intelektualnya harus ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan, insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando dilakukan bukan dari massa mahasiswa. Fadli menyebut Ade Armando dipukul hingga diinjak sampai mengalami luka-luka di bagian kepala.
Fadil menjelaskan, insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando terjadi ketika mahasiswa mulai membubarkan diri atas aksi turun ke jalan, di depan Gedung DPR RI. Dia menyebut saat itu ada massa aksi yang bukan mahasiswa tiba-tiba melakukan pemukulan
Sumber: Jawapos