GELORA.CO - Tokoh tionghoa Lieus Sungkharisma menilai apa yang dialami pegiat media sosial Ade Armando yang babak belur dipukuli massa aksi unjur rasa di depan gedung DPR RI adalah bentuk ketidakpercayaan terhadap lembaga hukum yang ada, sehingga hukum jalananlah yang dikedepankan.
Meski demikian Lieus prihatin atas kejadian yang menimpa Dosen Universitas Indonesia itu.
“Saya pikir itulah resiko yang harus dihadapi seseorang yang memilih jalan seperti Ade Armando,” kata Lieus dalam keterangan tertulis, Senin malam (11/4).
“Faktanya Ade Armando selama ini memang selalu mengeluarkan statemen yang menyakiti hati rakyat,” sambungnya menekankan.
Namun, Lieus berharap dengan adanya pengeroyokan terhadap Ade Armando ini tidak menjadikan fitnah bahwa aksi-aksi unjuk rasa yang timbul hanyalah untuk berbuat anarkis sehingga tidak mendapat simpati dari masyarakat.
“Tak perlu berpraduga ada penyusup yang melakukan pengeroyokan terhadap saudara Ade Armando agar kesannya para pendemo itu anarkis sehingga tidak mendapatkan simpati masyarakat,” tekan Lieus.
Oleh karena itu menurut Lieus peristiwa pengeroyokan Ade Armando ini dijadikan momentum untuk seluruh elemen masyarakat agar mampu menjaga lisan, ucapan dan tindakannya. Terutama bagi orang-orang yang selama ini menjelekkan Islam dan bisa memicu kemarahan massa.
“Hal ini tidak baik untuk kehidupan demokrasi kita. Nanti yang ada kekerasan dibalas kekerasan. Jangan sampai masyarakat tidak percaya pada lembaga hukum dan akhirnya pengadilan jalanan yang berlaku seperti hari ini kita lihat. Ini pelajaran buat kita semua,” demikian Lieus.
Sumber: rmol