GELORA.CO - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan memberikan reaksi terkait pernyataan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, PSI menginginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2024.
Syarief Hasan langsung tegas memberikan respons pernyataan tersebut.
Hasan menegaskan, ia tidak setuju dengan hal tersebut.
"Bagaimana mungkin terjadi, kita dan SBY taat konstitusi," ujar Syarief, dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Kamis (3/3/2022).
Syarief menyebut, PSI tidak mentaati konstitusi negara dengan pernyataannya tersebut.
"Kalau kita taat sementara yang satu merusak konstitusi," ujarnya.
Sebelumnya, Sekjen PSI Dea Tunggaesti menyatakan PSI menolak adanya penundaan Pemilu 2024.
Namun, PSI mendukung adanya perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.
PSI bahkan menginginkan agar Jokowi melawan SBY di Pilpres 2024.
"Ini adalah pilihan paling adil, dan nantinya tidak hanya Pak Jokowi, tetapi Pak SBY bisa ikut berlaga kembali," jelasnya.
"Begitu juga Pak JK bisa ikut berkompetisi sebagai kandidat calon wakil presiden melalui mekanisme pemilu yang jujur, adil, dan transparan pada tahun 2024," lanjutnya.
Dea mengatakan, ia akan selalu dan tetap mendukung Jokowi memimpin Indonesia.
"Namun, tentunya hal tersebut harus didasari oleh amendemen konstitusi yang memperbolehkan Pak Jokowi berlaga kembali pada Pemilu 2024," bebernya.
Sumber: suara