GELORA.CO - Cendekiawan muslim, Profesor Azyumardi Azra meminta masyarakat untuk jangan mempercayai sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait usulan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan.
Pasalnya, Prof Azra menilai bahwa apa yang dikatakan Presiden Jokowi selalu berlawanan dengan apa yang dilakukan.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah berkali-kali menolak wacana perpanjangan masa jabatan.
“Saya menyampaikan secara terbuka di berbagai media, saya kira jangan berpendapat begitu (Jokowi menolak), apalagi yakin,” kata Prof Azra pada Rabu, 2 Maret 2022, dilansir dari CNN Indonesia.
“Karena melihat gejalanya adalah apa yang dikatakan Presiden Jokowi itu selalu berlawanan dengan apa yang dilakukan,” sambungnya.
Prof Azra lantas mencontohkan pernyataan Presiden Jokowi saat berkomitmen untuk memperkuat KPK, tapi yang terjadi justru menyetujui RUU KPK meski banyak ditolak masyarakat luas.
Pada 2020, lanjutnya, Presiden Jokowi juga mengaku berkomitmen melindungi para buruh, tapi berakhir menyetujui pengesah UU Cipta Kerja.
“Jadi enggak bisa dipegang. Jadi menurut saya jangan percaya dulu. Maka waktu itu saya menyerukan agar masyarakat sipil tetap waspada. Jangan percaya, ternyata betul,” katanya.
Prof Azra menyoroti perubahan sikap Jokowi itu banyak dipengaruhi orang-orang terdekat di lingkungan Istana, terutama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Oleh sebab itu, ia mengaku skeptis dengan lanjutan isu penundaan Pemilu sekaligus perpanjangan masa jabatan presiden.
Prof Azra mengkritik wacana itu sebab berkebalikan dengan keputusan pemerintah yang pada 2020 justru ngotot melaksanakan Pilkada di tengah lonjakan kasus pandemi Covid-19.
Namun, keputusan itu saat ini justru bertolak belakang. Di tengah banyak penolakan terkait wacana penundaan pemilu, lingkaran Istana justru ngotot agar Pemilu dan Pilpres 2024 ditunda.
“Sekarang kenapa kemudian mau diubah malah diperpanjang. Tidak pemilunya ditunda. Kalau dulu dipaksakan diselenggarakan. Ini nggak dipaksakan ditunda,” kata Azra.
Adapun Presiden Jokowi diketahui hingga kini belum angkat suara secara langsung mengenai usulan agar Pemilu 2024 ditunda.
Namun, Kantor Staf Presiden (KSP) telah menyatakan dengan tegas mengenai sikap Jokowi dalam memandang penundaan pemilu yang dapat berimplikasi pada penambahan waktu dirinya menjabat sebagai Presiden itu.
“Siapa pun silakan saja berpendapat. Namun presiden masih tetap sama sikapnya dalam memandang jabatan 3 periode maupun penundaan pemilu,” kata Deputi V KSP, Jaleswari Pramodhawardani pada Sabtu, 26 Februari 2022.
Sumber: terkini