GELORA.CO - Kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam perang tidak dipungkiri oleh Rusia. Hal itu terungkap dalam pernyataan terbaru juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Namun demikian, Peskov mengatakan bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklirnya hanya di saat keberadaannya terancam.
“Presiden (Vladimir) Putin bermaksud membuat dunia mendengarkan dan memahami keprihatinan kami," kata Peskov dalam wawancaranya dengan CNN, Selasa (22/3).
"Kami telah mencoba menyampaikan keprihatinan kami kepada dunia, ke Eropa, ke AS, selama beberapa dekade. Tetapi tidak ada yang akan mendengarkan kami, dan sebelum terlambat, itu adalah keputusan untuk memulai operasi militer khusus untuk menyingkirkan anti-Rusia yang dibuat di sebelah perbatasan kami," ujarnya.
“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri. Ini publik; Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi, jika itu merupakan ancaman eksistensial bagi negara kita, maka itu dapat digunakan sesuai dengan konsep kami," lanjut jubir Kremlin.
Pernyataan Peskov muncul hampir empat minggu setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Beberapa hari kemudian, Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi, mengutip “sanksi agresif (dan) tidak sah” Barat terhadap Rusia sebagai penyebabnya.
Keesokan harinya, pasukan rudal nuklir Rusia dan armada Utara dan Pasifik ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan.
Sumber: rmol