GELORA.CO - Perang Rusia dan Ukraina dikatakan semakin menguat dan menimbulkan ketakutan untuk masyarakat Eropa karena adanya ancaman serangan menggunakan nuklir dari Rusia.
Ketakutan ini membuat banyak masyarakat Eropa membeli dan memesan banker untuk menyelamatkan diri dari dampak nuklir yang akan digunakan sebagai senjata serangan Rusia ke Ukraina.
Mantan komandan Pasukan Pertahanan Kimia, Biologi dan Nuklir Inggris dan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara, Hamish de Bretton Gordon mengatakan mayoritas bunker di Eropa dalam sudah dalam kondisi rusak karena tidak pernah dilakukan perawatan.
Mereka tidak pernah merawat banker yang ada karena tidak berfikir akan terjadi perang kembali di dunia.
"Semua pasti berpikir untuk apa bunker dirawat, karena perang tak akan pernah terjadi lagi. Tapi sekarang, pikiran itu salah semua," kata Hamish de Bretton Gordon seperti dikutip Hops.ID dari pikiran-rakyat pada, Jumat 18 Maret 2022.
Finlandia sebagai negara tetangga yang dekat dengan Rusia sudah terlihat menguji kembali sirine untuk sebuah ancaman yang bisa terjadi di negara tersebut.
Petri Toivonen, Sekretaris Jenderal Komite Keamanan Finlandia mengatakan jika sirine selalu diuji coba secara teratur dan juga negara sudah mempersiapkan bunker sebanyak 50.000 tempat untuk keamanan warganya.
Lokasi bunker di Finlandia sendiri memiliki kapasitas sekitar empat juta orang. Finlandia juga terus membangun tempat penampungan untuk berjaga-jaga dari serangan invasi Rusia ke Ukraina.
Selain Finlandia, Pendiri Artemis Protection di Prancis, Mathieu Séranne mengakui sejak dua pekan terakhir ini banyak mendapat pesanan membuat bunker dari masyarakat yang merasa ketakutan.
Mathieu Séranne mengatakan untuk membuat satu bunker dirinya harus menyiapkan anggaran sebesar setengah juta euro atau jika di Indonesia nominalnya lebih dari Rp7 miliar.
Harga yang memang terbilang cukup mahal tersebut awalnya sepi peminat, namun semenjak Rusia menginvasi Ukraina dan ancaman-ancaman menggunakan nuklir, masyarakat biasa pun saat ini memesan bunker ke Mathieu Séranne.
Mathieu Séranne sendiri menceritakan sudah menerima pesanan sebanyak 300 bunker. Mathieu juga sudah menjual tempat penampungan yang lebih kecil dengan harga lebih murah.
Mengikuti Finlandia dan Prancis, Swiss juga mulai menyiapkan bunker-bunker untuk warganya dari serangan dan bahaya nuklir.
Swiss juga saat ini memberlakukan bangunan tempat tinggal harus memiliki perlindungan dari nuklir. Namun ketentuan itu saat ini mulai diubah dari individu menjadi komunitas.
Swiss bahkan sudah tercatat memiliki 350 ribu bunker komunitas yang dibuat secara khusus dari perlindungan nuklir.***
Sumber: hops