Kader NU Sebut Penabrak Kantor Polisi Kesal karena Rizieq Ditangkap, Polda Sumut Membantah

Kader NU Sebut Penabrak Kantor Polisi Kesal karena Rizieq Ditangkap, Polda Sumut Membantah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kemarin, ada seorang perempuan bercadar yang sedang membawa motor, nekat menabrakkan dirinya ke Mako Polres Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Belakangan, mantan calon Bupati Tuban dan anggota Nahdlatul Ulama (NU), Ana Khozanah, menyebut insiden itu sebagai tindakan pelaku yang benci kepada polisi, karena Rizieq Shihab ditangkap.

"Breaking News: seorang muslimah bercadar coba tabrak polisi, lalu tabrakan diri ke kantor Polres Pematang Siantar. Saat diinterogasi, pelaku akui menyerang aparat krn benci polisi (telah menangkap Rizieq dll).Orang tua nya jg akui pelaku punya pemahaman agama yg ekstrim," tulis Ana dalam akun Twitter-nya.

Anehnya, entah dari siapa Ana mendapatkan informasi tersebut. Belakangan, cuitannya dibantah oleh polisi. Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra langsung mengklarifikasi.

Kata Panca Putra, akibat kecelakaan itu, pintu kaca Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mako Polres Pematang Siantar, rusak dan pecah. "Pelaku itu adalah FAM, dengan alamat Jalan Hok Salamuddin Siantar Estate, Siantar- Simalugun, Sumatera Utara," kata Panca, Selasa (22/3/2022).

Panca menyebutkan, kejadian tersebut terjadi pada Senin (21/3) sekira pukul 07.25 WIB. Saat itu personel sedang mengatur lalu lintas di Jalan Sutomo, Kota Pematang Siantar.

Secara tiba-tiba seorang wanita datang dengan menggunakan sepeda motor Honda Scoopy mau menabrak anggota yang sedang bertugas.

"Namun personel yang di lapangan dapat menghindar, sehingga tidak terjadi kecelakaan. Ketika pelaku dikejar, langsung lari menuju Polres Pematang Siantar dan menabrak ruang SPKT," ucapnya.

Kapolda mengatakan, dari hasil pemeriksaan oleh penyidik ditemukan beberapa fakta termasuk penjelasan dari orang tua pelaku bahwa wanita tersebut telah menikah dua kali dan sudah bercerai, tapi kemudian suami kedua ingin mengajak rujuk pelaku.

"Namun keluarga tidak setuju karena suami kedua itu memiliki pemahaman berbeda dengan orang tuanya dari aspek pemahaman agama," jelasnya.

Kapolda menyampaikan, penyidik Polres Pematang Siantar juga telah menggeledah di rumah orang tuanya termasuk di kamar pelaku.

Menurut orang tuanya, kata Kapolda, kegiatan sehari-hari pelaku mendengarkan ceramah di media sosial Youtube dan tidak ada ditemukan hal-hal berkaitan dengan masalah teroris. Kondisi pelaku saat ini juga dalam keadaan sehat.

"Polres Pematang Siantar akan memeriksa bahwa tindakan yang dilakukan itu pidana biarpun tidak ada korban jiwa, tetapi ada kerusakan di ruang SPKT tempat pelayanan masyarakat. Polisi akan bekerja dengan memperhatikan segala aspek terkait gambaran pemahaman pelaku dan itu menjadi bahan untuk mempertimbangkan proses penyidikan selanjutnya," kata Kapolda Sumut.

Sumber: era
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita