Jimly Asshiddiqie: Ketua MK Juga Manusia, Butuh Istri sebagai Pendamping Hidup

Jimly Asshiddiqie: Ketua MK Juga Manusia, Butuh Istri sebagai Pendamping Hidup

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Jimly Asshiddiqie mengucapkan selamat kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman atas lamaran kepada adik Presiden Jokowi, Idayati. Jimly yang juga merupakan mantan Ketua MK mendoakan agar rencana pernikahan tersebut berjalan lancar.

"Mengenai rencana pernikahannya saya doakan lancar dan sebagai mantan Ketua MK saya juga ucapkan selamat untuknya," kata Jimly kepada wartawan, Selasa (22/3).

Lamaran Anwar Usman kepada adik presiden ini mendapatkan sorotan masyarakat. Salah satunya karena posisi dia sebagai Ketua MK yang akan mengadili perkara-perkara yang terkait presiden. Kondisi tersebut dinilai rawan akan konflik kepentingan.

Terkait hal tersebut, Jimly memberikan tanggapan. Dia menilai, jika ingin adil, potensi konflik kepentingan ini jangan digeneralisasi. Dia menyebut, hal itu tergantung pada kasus per kasus.

"Kalau yang jadi objek perkara adalah KUHP buatan Belanda, tidak perlu dikaitkan dengan CoI (conflict of interest) dengan Presiden. Kalau perkara impeachment tentu erat kaitannya dengan CoI. Karena itu kalau mau mundur dari jabatan ketua atau sebagai hakim, cukup non-aktif tetapi hanya terkait kasus-kasus tertentu saja," ucap Jimly.

Menurut Jimly, jika ingin adil, jangan digeneralisasi bahwa pernikahan antara Anwar Usman dengan adik Jokowi akan menimbulkan konflik kepentingan. Kata Jimly, pernikahan ini merupakan hak setiap orang dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.

"Sebab sebagai Ketua MK, Pak Anwar Usman juga manusia biasa yang butuh isteri sebagai pendamping hidupnya. Dia berhak bebas untuk menikah dengan siapa saja sesuai ketentuan hukum yang berlaku. UUD 45 Pasal 28B ayat (1) juga menjamin hak asasinya untuk membentuk keluarga & melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah," ucap Jimly.

Meski masukan dari masyarakat tetap harus menjadi perhatian. Hal tersebut untuk kepentingan mengawal kepercayaan publik terhadap MK.

"Kualitas & integritas demokrasi konstitusional negara kita sangat tergantung kepada respected and respectable judiciary," pungkas dia.

Anwar Usman dan Idayati rencananya menikah pada 26 Mei 2022. Prosesi pernikahan rencananya digelar di Solo sebagai kota asal Idayati dan kota asal Anwar Usman, Bima.

Lamaran Anwar Usman kepada Idayati diterima oleh keluarga yang diwakili oleh Jokowi pada 12 Maret 2022 di Solo. Idayati yang berusia 56 tahun mengaku senang atas lamaran itu.

Anwar Usman memang berstatus duda setelah istrinya, Suhada Ahmad Sidik, meninggal dunia pada Februari 2021 lalu. Suhada merupakan seorang bidan yang pernah bertugas di RS Wijaya Kusuma, Lumajang, dan RS Budhi Jaya Utama, Depok.

Sementara Idayati berstatus janda selepas suaminya, Hari Mulyono, meninggal pada 2018.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita