Jenderal Andika Dibohongi Anak Buah, TB Hasanuddin: Kasus Ini Harus Jadi Pelajaran

Jenderal Andika Dibohongi Anak Buah, TB Hasanuddin: Kasus Ini Harus Jadi Pelajaran

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menangkap adanya kejanggalan pada kronologis penyerangan KKB di Pos Koramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua, akhir Januari 2022 lalu.

Hasilnya, Jenderal Andika mendapatkan informasi bahwa Komandan Kompi dan Komandan Batalyon berbohong lantaran tidak memperhitungkan dan menyepelekan anggota saat bertugas.



Pada insiden tersebut, 3 anggota TNI gugur terkena tembakan KKB, yakni Serda Rizal, Pratu Tupas Barazza, dan Pratu Rahman.

Peristiwa ini pun turut disoroti anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin. Ia mengatakan, pada dasarnya peran Komandan Kompi dan Komandan Peleton sangat signifikan dalam menentukan keberhasilan tugas.

"Peran komandan bawahan terutama Komandan Kompi (Danki) dan Komandan Peleton (Danton) dalam menghadapi pertempuran dengan teknik gerilya itu sangat menentukan keberhasilan tugas," tegas Hasanuddin kepada wartawan, Senin (21/3).

Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini berpendapat, penempatan satuan di tempat yang kurang strategis sangat berbahaya bagi pasukan karena rawan disergap musuh.

Dalam hukum militer, kata dia, seorang perwira atau komandan sah-sah saja diseret ke Pengadilan Militer untuk dimintai pertanggungjawaban, dengan catatan harus melalui proses hukum yang benar.

"Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi satuan-satuan pendidikan agar benar-benar melatih prajurit yang akan ditugaskan, terutama dalam menggembleng mental dan ketrampilannya,” demikian Hasanuddin. 

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita