GELORA.CO - Sejak Pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng, harga komoditas tersebut langsung naik. Di Sumsel, di Lahat misalnya, minyak goreng di pasar Lematang Lahat, dijual Rp25.000 per Liter.
Cuandi salah seorang pedagang di Pasar Lematang mengakui sejak HET dicabut, ia lebih mudah mendapatkan minyak goreng dari distributor.
“Harganya tergantung brand, beda merk beda harga, kami jual ada yang harganya Rp23.000 hingga 25.000 perliter,” kata dia, Selasa (22/03/2022).
Penjualan Migor dengan harga itu juga masih dalam masa perkenalkan kepada masyarakat, karena masih menyesuaikan harga yang apabila dibandingkan dengan HET cukup jauh.
“Kami juga belum berani stok banyak, karena harganya sekarang berbeda dengan sebelumnya, kami masih melihat penjualan terlebih dahulu,” ujar dia.
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Ana seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) menuturkan, pihaknya justru bingung, kenapa setelah HET dicabut, Migor tidak susah didapatkan.
“Dipasar sudah mudah carinya tidak seperti dulu, pas harganya masih sesuai ketetapan HET yakni Rp14.000, Migor susah, yang ada dijual secara online, dengan harga Rp23.000 hingga Rp25.000 perliter. Sekarang harga itu sudah sama, bedanya stok banyak dan mudah dicari,” tutur dia.
Diakui Ana, kebutuhan Migor diprediksi akan naik menjelang Ramadhan ini, warga mau tidak mau beli Migor dengan harga mahal, karena HET dicabut.
“Kalau sudah begini, harus bagaimana lagi, terpaksa beli walau dengan harga mahal,” ungkapnya.
Sumber: suara