GELORA.CO - Amerika Serikat terancam mengalami krisis bahan bakar akibat ulahnya turut campur dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Presiden Amerika, Joe Biden yang berusaha membela Ukraina dengan cara memberi sanksi kepada Rusia ternyata menimbulkan masalah di negaranya sendiri.
Pasalnya baru-baru ini di media sosial beredar rekaman yang memperlihatkan kemarahan warga Amerika kepada Joe Biden karena membuat bahan bakar menjadi langka.
Dalam salah satu unggahan video di TikTok, salah seorang warga Amerika Serikat mengaku jika usahanya terancam mengalami kebangkrutan akibat ulah Biden.
Pria yang ada dalam video tersebut mengungkapkan kemarahannya dan mengatakan jika ia terpaksa harus menutup pom bensinnya yang telah beroperasi selama 20 tahun lamanya.
"Aku harus menutup pom bensinku setelah beroperasi 20 tahun," ujar warga AS dalam unggahan akun TikTok bayupradana pada Selasa, 15 Maret 2022.
Iapun menyalahkan pemimpin Amerika Serikat, Joe Biden atas tutupnya usaha yang dilakoninya selama ini.
Pria tersebut menganggap jika sang presiden telah terlalu jauh berada dalam konflik Rusia dan Ukraina hingga berdampak pada langkanya bahan bakar.
"Ini gara-gara Biden. Apa yang Anda lakukan?" tambah pria tersebut seperti dikutip Hops.ID dari Pikiran-Rakyat.com pada Selasa, 15 Maret 2022.
Ia juga menambahkan jika dahulu tepatnya di tahun 2019, negaranya memiliki seluruh minyak dunia sehingga semua kebutuhannya tercukupi.
"Padahal tahun 2019 kita punya seluruh minyak di dunia," ungkap sang pria.
Tak hanya itu saja, beberapa orang yang diduga warga Amerika Serikat tampak mengeluhkan kelangkaan bahan bakar dalam sebuah rekaman testimoni.
Dalam rekaman tersebut, mereka mengeluhkan kondisi saat ini dimana bensin menjadi langka dan harganya melonjak naik.
"Harga 4 dolar atau 5 dolar untuk bensin, Rasanya sangat menyakitkan," keluh seorang pria di balik kemudinya.
Pria tersebut juga mengatakan dengan harga semahal itu ia merasa tak mampu untuk membeli bensin dan lebih memilih untuk menggunakan sepeda yang tak memerlukan bahan bakar.
"Tak sanggup lagi. Lebih baik aku tetap naik sepeda," ujarnya.
Keluhan yang sama juga dilontarkan oleh seorang pria yang menilai harga bahan bakar saat ini tidak sepadan karena nilainya tiga kali lipat dari harga normal.
"Aku membayar, pokoknya tidak sepadan. Tiga kali lipat dari biasanya,” ungkap warga lain.
Komentar berbeda dilontarkan oleh salah seorang warga dimana ia menilai bahwa kondisi saat ini sangat tidak menguntungkan karena adanya pandemi yang membuat banyak orang menganggur sehingga tidak tahu harus berbuat apa.
"Situasi saat ini sedang tidak baik. Ada pandemi, banyak orang kehilangan pekerjaan, jadi tidak ada," keluhnya.***
Sumber: hops