GELORA.CO -Sanksi untuk Rusia karena menyerang Ukraina kembali menyasar individu, kali ini Grandmaster Sergey Karjakin yang jadi sasaran.
Akibat sanksi, ia dilarang bermain oleh Federasi Catur Internasional (FIDE) selama enam bulan, alasannya karena atlet berusia 32 tahun itu menyatakan dukungan untuk operasi militer Rusia di Ukraina.
Karjakin, yang lahir di Krimea dan mengubah kewarganegaraannya dari Ukraina ke Rusia pada 2009, terpaksa melewatkan ajang Candidates Tournament yang akan digelar antara 16 Juni dan 7 Juli mendatang, kecuali bandingnya berhasil.
Karjakin mendapati dirinya masuk dalam daftar hitam dari beberapa acara catur karena sikap politiknya. Organisasi catur di Inggris dan Norwegia mengatakan kepadanya bahwa dia tidak lagi diterima.
Dia juga menjadi subjek larangan oleh Grand Chess Tour dan Chess.com.
“Saya kecewa. Jelas, ini bukan hanya penangguhan selama enam bulan, isi semuanya memang sudah direncanakan," kata Karjakin, seperti dikutip dari RT, Senin (21/3).
“Idenya adalah untuk mencegah saya bermain di Candidates Tournament dan menghalangi saya dari kemungkinan masuk ke pertandingan (gelar dunia) dengan Magnus Carlsen," akunya.
Ia merasa begitu kecewa. Ia tidak dapat memastikan apakah ia akan kembali dalam enam bulan ke turnamen di bawah naungan FIDE.
"Mereka tidak mempermalukan saya, tetapi diri mereka sendiri," lanjutnya.
Karjakin, mantan juara dunia catur dan blitz cepat, mengungkapkan bahwa dia banyak mendapat ancaman pembunuhan setelah dia menyatakan dukungannya terhadap Putin dan operasi militer di Ukraina. Dia menerima banyak pesan misterius yang isinya mengerikan dari orang-orang yang ia sebut 'histeris'.
FIDE sebelumnya telah mengumumkan larangan bagi Rusia dan Belarusia untuk ikut dalam ajang-ajang caturnya, tetapi mengizinkan pemain dari negara-negara tersebut untuk ikut bertanding tanpa membawa nama negara.
Sumber: RMOL