GELORA.CO - Satu per satu korban kasus penipuan aplikasi trading binary option mulai bermunculan.
Mereka membagikan cerita pahit saat terjerat dalam praktik ilegal tersebut.
Mereka mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Ada yang hanya menang sekali hingga harta benda habis.
Bahkan, ada ibu hamil yang sampai turun berat badan 12 kilogram karena terjerat pinjaman online (online).
Dihimpun Tribunnews.com, berikut sederet cerita pilu korban penipuan aplikasi trading binary option:
1. Hanya Untung Rp 1 Juta, Rugi hingga Rp 250 Juta
Mengutip Kompas.com, seorang warga beinisial VA asal Medan, Sumatera Utara membagikan pengalamannya menjadi korban Binomo dan Quotex.
Dia mengaku tertarik ikut Binomo dan Quotex setelah menonton video seorang afiliator, J alias NW, di YouTube dan TikTok.
Dia tergiur oleh keuntungan besar dalam waktu cepat.
VA kemudian ikut Binomo dan Quotex sejak Agustus 2021 hingga Februari 2022.
Dalam durasi itu, dia mengaku hanya menang sekali sebesar Rp 1 juta.
Namun, seterusnya dia mengalami kerugian.
Ia mengaku rugi hingga Rp 250 juta.
"Selalu kalah saat trading bareng (trabar)," ujarnya kepada wartawan usai mendatangi SPKT Polda Sumut, Senin (14/3/2022).
VA menuturkan, deposit pertama yang ia kirimkan sebesar Rp 14 juta.
Dia juga pernah dalam satu hari mengirimkan deposit sebanyak Rp 14 juta, lalu Rp 15 juta, dan Rp 15 juta lagi.
Akibat mengikuti trading binary option itu, VA kehilangan tabungan dan mobilnya.
"Setelah tabungan habis, awalnya bukan saya jual mobil, tapi saya leasing-kan. (Uangnya) untuk Binomo. Uang dari leasing habis, mobil saya jual," ungkapnya.
Kemudian, tempat usahanya yang dirintis sejak 2011 juga terpaksa ditutup karena VA tak lagi punya modal.
"Bulan dua kemarin tutup rumah makan saya karena tak bisa berputar lagi, uangnya tak ada lagi," jelasnya.
2. Rugi hingga Rp 380 Juta
Cerita lain datang dari RM, warga Medan yang juga menjadi korban Binomo dan Quotex.
Ia mulai terjun ke praktik ilegal itu karena tergiur saat melihat afiliator mempromosikan aplikasi trading tersebut.
RM kemudian mulai bermain Binomo sejak November 2021 dan berhenti di akhir Januari 2022.
"Awalnya tergiur dari iming-iming para terlapor serta afiliasi yang pernah dilihat di YouTube."
"Kita diimingi mudah mendapat uang dan dijanjikan semakin besar deposit semakin besar untung," ungkapnya, seperti dilansir Tribun Medan.
Uang pertama yang didepositkan sekira Rp 140 ribu.
Dia terus bermain trading binary option hingga akhirnya mengalami kerugian sekitar Rp 380 juta.
Baca juga: Sosok Fakar Suhartami Disebut Guru Indra Kenz, Buka Kelas Trading Binomo dengan Tarif Jutaan Rupiah
3. Ibu Hamil Turun Berat Badan 12 Kilogram Gara-gara Binomo
Mengutip Tribun Jakarta, cerita pahit menjadi korban Binomo juga dirasakan Listia Nursapitri.
Dia terjun ke praktik ilegal itu setelah melihat video afiliator Binomo di YouTube yang menjanjikan kemewahan.
Setelah mempelajari cara mainnya, Listia mantap pada November 2019 menaruh Rp 140 ribu sebagai deposit awal di Binomo.
Debut pertamanya itu mendapat keuntungan Rp 60 ribu.
Dari situ, dia mulai ketagihan bermain Binomo dari pagi hingga sore hari.
Bukannya untung, dia malah mengalami kerugian hingga Rp 100 juta.
Tak hanya itu, dia juga terjerat pinjaman online, 85 persen uang untuk deposit Binomo didapatnya dari pinjaman online.
Kini, ia harus menanggung utang pokok dari 12 pinjaman online sebesar Rp 28 juta, termasung dengan bunga Rp 40 juta.
"Yang sudah dibayar Rp 30 juta, itu uang minjem dari mertua dan mama," katanya di kanal YouTube tvOne, Minggu (13/3/2022).
Bahkan, saat hamil lima bulan berat badannya turun hingga 12 kilogram karena pusing melunasi pinjaman online.
"Saya pernah percobaan bunuh diri, saya syok, kaget. Semua badan saya lemas."
"Saya menaruh harapan di Binomo ternyata enggak akan bisa sukses," ungkapnya.
Sumber: tribun