Bikin Khawatir! Kalau Perang Rusia-Ukraina Terus Berlanjut, RG: Indonesia Bakal 'Habis'

Bikin Khawatir! Kalau Perang Rusia-Ukraina Terus Berlanjut, RG: Indonesia Bakal 'Habis'

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung baru-baru ini buka suara soal perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Seperti diketahui, perang yang pecah sejak Kamis lalu itu, 24 Februari 2022, menyita perhatian publik, termasuk Indonesia.

Hal itu karena dampak dari perang Rusia-Ukraina ini telah menyerang ranah distribusi minyak dunia, di mana harga minyak per barel pun jadi melonjak tajam.

Nah, terkait hal tersebut, Rocky Gerung pun buka suara memberikan pandangannya soal nasib Indonesia yang disebut akan ‘habis’.

Menurutnya, perang Rusia dan Ukraina yang terjadi saat ini bisa menimbulkan dampak yang sangat fatal bagi Indonesia.

Sebab, lanjutnya, Indonesia adalah negara yang bergantung secara energi pada negara-negara luar.

Pengamat politik itu pun memprediksi bahwa perang Rusia-Ukraina akan terus berlanjut karena akan semakin banyak pihak yang terlibat.

Nah, jika hal itu benar-benar terjadi, maka dampaknya sangat fatal karena posisi Indonesia sebagai negara yang bergantung secara energi pada luar negeri akan semakin terancam.

“Dan eskalasi (kenaikan minyak dunia) ini akan terus berlanjut karena sekali lagi, itu perang di Ukraina itu makin lama makin melibatkan banyak pihak,” ujar Rocky di kanal YouTube-nya, dikutip terkini.id dari Isu Bogor pada Rabu, 2 Maret 2022.

“Demikian negara-negara barat ya suatu waktu menjadi perang yang berkepanjangan dan impact-nya terhadap Indonesia sebagai negara tergantung secara energi pada luar negeri itu betul-betul fatal, ini sebenarnya yang mencemaskan kita.”

Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut jika Indonesia akan ‘habis’ jika tak segera menentukan sikap terhadap Amerika Serikat.

Sebab, lalu lintas perdagangan dikontrol oleh Singapura yang notabene proxy Amerika Serikat.

“Semua lalu lintas perdagangan itu dikontrol di Singapura dan Singapura adalah proxy-nya Amerika,” ungkapnya.

“Jadi, kalau Amerika mesti minta ketegasan Indonesia, dia akan ancam Singapura supaya pergerakan perdagangan itu dikontrol di situ,” sambungnya.

“Lalu Indonesia, habislah kemampuan kita untuk bertahan.”

Sumber: terkini
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita