GELORA.CO -Ukraina melalui kedutaan besarnya di AS, merilis data terbaru mengenai situasi terkini dalam konflik yang melanda negara itu.
Mengutip pernyataan resmi dari Angkatan Bersenjata Ukraina, kedutaan menyampaikan bahwa selama 24 jam terakhir, mereka berhasil menghentikan pergerakan unit Resimen Pelatihan ke-437 dan Resimen Tank ke-26 Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.
"Pembaruan operasional mengenai invasi Rusia yang efektif pada 18 Maret 2022, atau Hari kedua puluh tiga perlawanan heroik rakyat Ukraina terhadap Rusia. Angkatan Udara tentara Ukraina merhasil melemahkan 14 target udara Rusia (7 pesawat, 1 helikopter, 3 UAV, dan 3 rudal jelajah)," isi pernyataan kedutaan.
Rusia yang terdesak dan kehilangan banyak pasukan harus mengerahkan sumber daya manusia dengan merekrut apa yang disebut sebagai "sukarelawan", wajib militer dan taruna, serta tentara bayaran dari Republik Arab Suriah.
Langkah lain yang diambil Rusia adalah dengan menambilkan citra positif; membagikan makanan kepada penduduk sipil. Pada saat yang sama, mereka secara aktif mencari dan menahan aktivis pro-Ukraina, pegawai negeri, anggota Operasi Anti-Teroris atau Operasi Pasukan Gabungan dan anggota keluarga mereka, serta warga negara lain yang mungkin mengorganisir perlawanan terhadap pendudukan.
Rusia melanjutkan operasi ofensif terhadap Ukraina. Namun, tugasnya untuk menciptakan kekalahan bagi Angkatan Bersenjata Ukraina, menutup akses ke perbatasan administratif wilayah Donetsk dan Luhansk, dan pembentukan kontrol atas tepi kiri Ukraina, gagal terpenuhi.
"Musuh sebagian berhasil menduduki pemukiman sementara dan membangun kendali atas rute di distrik operasional Donetsk dan Pivdennobuzhsky," lapor pernyataan itu.
Tidak ada perubahan signifikan dalam aktivitas pasukan pendudukan yang tercatat di wilayah Volyn, Polissya, dan Siversky. Musuh fokus pada peralatan benteng dari perbatasan yang diduduki.
Di daerah Slobozhansky dan Sumy, unit pasukan pendudukan Rusia tidak melakukan operasi ofensif aktif, musuh berkumpul kembali dan mencoba membangun dukungan logistik. Para penjajah lebih aktif dalam pengintaian.
"Pasukan teroris Rusia tidak berhenti berusaha untuk merebut kota Izyum, memperkuat kelompok dengan memperkenalkan tambahan unit dan juga logistik," sambung pernyataan itu.
Di wilayah Luhansk, musuh mengintensifkan permusuhan di daerah desa Rubizhne, sebagian berhasil. Mereka terus menembaki infrastruktur sipil yang tidak terlindungi untuk mengintimidasi penduduk setempat dan membatasi tindakan pasukan pertahanan. Sementara di wilayah Donetsk, musuh tidak melakukan permusuhan aktif.
Di arah Tavriya, musuh berusaha membangun rezim administrasi dan polisi yang ketat di pemukiman yang diduduki sementara di wilayah Kherson.
Kementerian Pertahanan Ukraina kemudian merilis total kerugian tempur pasukan Rusia sejak hari pertama invasi (24/2) hingga Jumat (18/3).
Personel tewas dan terluka sekitar 14.200 orang, kendaraan tempur lapis baja yang hancur berjumlah 1448 unit, sistem artileri yang hancur sekitar 205 unit, sarana ana pertahanan udara sebanyak 43 unit, pesawat - 93 unit, helikopter 2 unit, dan banyak lagi.
Sumber: RMOL