GELORA.CO - Mundurnya Softbank Group dari investasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, membuat dana USD 100 yang akan masuk di proyek IKN juga lenyap.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan alasan Softbank tidak jadi berinvestasi di ibu kota baru.
Luhut menyebut, batalnya Softbank karena ada persoalan internal.
“Tapi kan karena si softbank itu bermasalah, vision-fundnya tidak jadi sekarang. Mereka malah cari tempat, mereka masuk melalui ya Indonesia soft and fund,” ujar Luhut, seperti yang dikutip dari Detikcom. Sabtu, 19 Maret 2022.
Menurut dia, proyek IKN senilai USD 100 miliar akan datang dari Abu Dhabi dan juga Arab Saudi. Dana dari kedua negara ini akan terus diarahkan langsung ke proyek IKN ke depan.
“Dari pengusaha lokal kita juga banyak yang mau. Sementara dari pemerintah Saudi nanti kita lihat lagi negosiasi nanti Pak Rahmat, terus nanti mungkin dari konsorsium Abu Dhabi dengan Tiongkok. Nanti seterusnya kita lakukan negosiasi,” tutur Luhut.
Sebagaimana diketahui, raksasa ventura Softbank tidak jadi menanamkan investasi di proyek IKN Nusantara.
Akibatnya, dana investasi perusahaan modal ventura yang diperkirakan mencapai US$100 miliar itu melempem.
Memang, CEO Softbank Masayoshi Son bertemu dengan Jokowi di Jakarta pada 2020 untuk membahas proyek-proyek potensial di Tanah Air, termasuk IKN. Softbank mengumumkan niatnya untuk berinvestasi di Indonesia saat itu.
“Kami tidak berinvestasi dalam proyek (IKN) ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund,” kata SoftBank dalam sebuah pernyataan resmi.
Sumber: terkini