GELORA.CO -Staff Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo terlibat 'perang dingin' dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo.
Berawal ketika Roy Suryo mengkritik soal besarnya anggaran untuk menggelar ajang balapan MotoGP di Mandalika.
Di momentum gelaran MotoGP Mandalika, Roy memang beberapa kali memberikan kritiknya, terutama soal keberadaan pawang hujan serta besarnya anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk ajang balap itu.
Roy mengaitkan ketidakikutsertaan Marc Marques dalam balapan dengan anggaran triliunan rupiah yang digelontorkan untuk menggelar balapan.
"Marc Marquez TIDAK IKUT di MotoGP Mandalika saat ini karena Cedera Kepala. Jadi meski ada Fabio Quartararo dkk, Rasanya TRILYUNAN Uang APBN yg keluar bagaikan "MASAKAN REBUSAN, BAKARAN, KUKUSAN, tapi tanpa GORENGAN" Apalagi Cuaca sedang HUJAN, Upaya DUKUN Bagaimana?" tulis Roy Suryo di Twitter, dilihat pada Rabu (23/22/2022).
Roy juga menyertakan sejumlah foto dalam cuitannya itu.
Sebelumnya, pemerintah membeberkan terkait besaran suntikan dana dan fasilitas bea dukungan terhadap penyelenggaraan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Untuk diketahui, dana sekitar Rp 2,5 triliun telah dihabiskan guna menyukseskan perhelatan akbar tersebut.
Kabar itu disiarkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun instagram pribadinya.
Melihat cuitan Roy, Yustinus Prastowo memberikan tanggapannya.
Ia menjelaskan, dana Rp2 triliun yang digelontorkan atasannya itu adalah untuk investasi jangka panjang.
Ia juga memberikan analogi 'Panci' dalam penjelasannya itu.
"Om @KRMTRoySuryo2 triliunan APBN itu merupakan investasi melalui BUMN PT ITDC dan menjadi aset yang akan menghasilkan pendapatan yang kontinu utk Lombok dan sekitarnya di masa mendatang. Ibarat beli PANCI dan digunakan untuk memasak makanan sbg dagangan.," tulis Yustinus membalas cuitan Roy
Roy geram dengan cara menjelaskan dari Yustinus yang membawa-bawa soal panci.
Ia pun paham apa tujuan Yustinus menyertakan mengungkit soal panci
Roy kemudian membalas cuitan Yustinus dengan kalimat tersinggungnya.
Ia menyebut Yustinus kurang update mengenai kasus panci yang sering dijadikan olok-olokan baginya.
"Ini Jawaban yg KUDET (KUrang upDET) alias BODOH dari Pejabat Negara yg Gaji-nya dibiayai Uang Rakyat. FITNAH tsb TIDAK TERBUKTI & INKRACHT lama (2019) bahkan Sdh ada yg kena KARMA. Jawaban sekelas BuzzerRp Bani Kendi beginilah yg makin menunjukkan Kualitas Buruk Rezim ini.," tulis Roy Suryo
Duduk perkara Roy diledek soal panci
Roy Suryo kesal karena terus dikaitkan dengan tudingan menggelapkan aset negara ketika ia masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
Setiap kali Roy memberikan kritik kepada pemerintah, maka pihak yang tak senang dengannya ramai-ramai menghujani dengan komentar 'panci', 'antena' dan sebagainya.
Seperti diketahui, ledekan itu bermula ketika pada 2016 lalu Kementerian Pemuda dan Olahraga di bawah Imam Nahrawi menyurati mantan menteri Roy Suryo untuk memintanya mengembalikan barang-barang milik negara.
Dalam surat bernomor 1711/MENPORA/INS.VI/2016 itu, Kementerian meminta Roy mengembalikan 1.438 jenis barang, dengan rincian 3.174 unit senilai Rp 8,5 miliar.
Barang-barang itu antara lain peralatan antena SHF/parabola jenis Jack 7 200 seharga Rp 36.555 hingga lensa Accam Lens NKN afs 200-400 Rp 80,8 juta.
Ada pula matras seharga Rp 4 juta, pompa air Rp 20 juta, karpet impor Turki Rp 69,4 juta, kamera digital Nikon D3X Rp 65,3 juta, hingga komponen alat pemancar senilai Rp 106,8 juta.
Bahkan, pihak Kemenpora melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait dengan kasus itu.
Dalam perkara ini, penggugat adalah Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu terhadap Roy Suryo sejak 29 Mei 2019.
Belum genap sebulan, gugatan dicabut. Biaya perkara gugatan kasus ini Rp614.000 yang dibayar oleh Kemenpora.
Dengan demikian, Roy Suryo tidak bersengketa perdata terkait ribuan barang yang disebut dibawa pakar telematika itu.
Kemudian, Kemenpora dihukum membayar perkara akibat sengketa tersebut.
Dalam unggahan Twitter terbarunya, Roy Suryo kembali menegaskan soal gugatan yang telah incracht tersebut.
Roy kesal masih banyak orang yang tidak mengerti masalah dan selalu menuduhnya dengan materi yang sama, yakni soal panci.
Sumber: Wartakota