Wayan Koster Tolak Valentine karena Bukan Budaya Bali, Imam Shamsi: Semoga Tidak Dicap Radikal

Wayan Koster Tolak Valentine karena Bukan Budaya Bali, Imam Shamsi: Semoga Tidak Dicap Radikal

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Apresiasi tinggi diberikan Imam Besar Masjid Kota New York, Imam Shamsi Ali kepada Gubernur Bali, I Wayan Koster yang menyebut Hari Valentine yang dirayakan setiap 14 Februari bukan merupakan budaya Bali.

“Terima kasih Pak Gubernur. Walau Bapak beragama Hindu, saya apresiasi,” ujarnya Presiden of Nusantara Foundation itu lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (10/2).

Apresiasi diberikan Imam Shamsi Ali lantaran dia tahu bahaya akibat mengadopsi budaya yang tidak mengenal moral.

Lebih lanjut, dia berharap agar I Wayan Koster tidak diserang oleh para pendengung atau buzzers yang kerap mencaci maki penegasan semacam ini.

“Semoga Bapak tidak dikategorikan radikal ya. Bayangkan kalau Kang Emil atau Bung Anies yang melakukan pelarangan ini,” tutupnya.

Wayan Koster mengimbau warga Bali untuk tidak merayakan Hari Valentine karena bukan budaya asli Bali. Warga Bali, katanya, sudah sepatutnya merayakan Hari Kasih Sayang versi budaya Bali, yakni Hari Tumpek Krulut.

"Selama ini, sejumlah masyarakat Bali merayakan Valentine Day setiap tanggal 14 Februari sebagai Hari Kasih Sayang, yang sesungguhnya bukan merupakan budaya Bali," kata dia dalam keterangannya, Selasa (8/2). 

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita