Tidak Etis Nyinyiran KPK, Novel Baswedan Disarankan Keluar dari ASN Polri

Tidak Etis Nyinyiran KPK, Novel Baswedan Disarankan Keluar dari ASN Polri

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Kritikan atau nyinyiran Novel Baswedan kepada lembaga lain yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dianggap tidak etis.

Hal itu disampaikan oleh pengamat komunikasi, Emrus Sihombing menanggapi masih terjadi tindakan bermuatan nyinyir dari Novel kepada KPK meskipun telah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Polri.



"Kalau memang Novel Baswedan memberi kritik ke KPK, seharusnya jangan diterima dong ASN itu. Mereka bikin LSM lagi dong. Jadi pengamat lah, jadi teman saya gitu loh. Ambil posisi jadi pengamat. Jadi jangan masuk ASN," ujar Emrus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/2).

Karena menurut Emrus, sangat tidak etis seorang ASN lembaga pemerintah atau lembaga negara memberikan tanggapan, penilaian, bahkan pujian kepada sesama lembaga lainnya.

Menurut Emrus, sebaiknya para ASNY fokus bekerja dan berkarya dimana lembaga mereka bernaung.

"Kalau memberikan suatu kritikan, masukan, atau mungkin memuji, atau pun mungkin nyinyir, sudah keluar saja dari situ. Suruh keluar aja," tegas Emrus.

Namun kata Emrus, jika sudah mengambil posisi sebagai ASN, seharusnya fokus di tempatnya mengabdi.

"Jadi fokus bekerja, sudah diberi kesempatan berkarir di ASN di Kepolisian, fokuslah. Jadi kalau ada energinya sisa-sisa energinya, gunakan sisa energinya itu untuk bekerja," kata Emrus.

Karena menurut Emrus, nyinyiran yang disampaikan oleh Novel dkk yang sudah menjadi ASN Polri dipastikan sudah diamati oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Untuk itu saya pikir, justru yang paling penting sekarang adalah, bukan apakah ditegur atau tidak ditegor oleh Kapolri, justru yang paling penting adalah Novel Baswedan bekerja fokus dan introspeksi diri," pungkas Emrus.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita