GELORA.CO - Pegiat media sosial Helmi Felis tidak habis pikir dengan kelakukan para pemangku kebijakan terutama pada BPJS Ketenagakerjaan.
Pasalnya, belum usai heboh aturan Jaminan Hari Tua (JHT), kini masyarakat digegerkan dengan temuan anggaran Rp 3,1 miliar yang digunakan BPJS Ketenagakerjaan untuk para pejabat bermain golf. Hal itu diketahui dari postingan akun @RakyatPekerja di Twitter.
“Laporan BPJS-Ketenagakerjaan 2019, 3 miliar buat main Golf,” tulis admin @RakyatPekerja dikutip dari idxchannel.com pada Kamis, 24 Februari 2022.
Dalam dokumen Agresive Growth for Sutainable Protection – Integrated Annual Report 2018 halaman 67, terdapat jaminan keanggotaan Golf sebagai salah satu aset tidak lancar perusahaan.
Tertulis, Jaminan Keanggotaan Golf merupakan membership BPJS Ketenagakerjaan atas fasilitas golf per 31 Desember 2010 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 3.107.810.580.
Karena itu, menurut Helmi, masa saat ini adalah masa rezim yang paling ‘edan.’ Bagaimana mungkin saat rakyat sedang susah mereka malah memikirkan anggaran untuk main golf.
“Rezim paling edan, rakyat sudah susah mereka masih sempat memikirkan anggaran untuk main golf,” ujar Helmi melalui akun Twitternya @Helmi_Felis pada Kamis, 24 Februari 2022.
Cuitan Helmi pun mendapat dukungan dari warganet sebab memiliki keresahan yang sama. Betapa tidak, iuran yang dikumpulkan dipakai seenaknya saja.
“Iurannya maksa pake peraturan, ehh dipake enak jidatnya,” ujar @derafa74.
Namun begitu, ada juga yang memiliki pandangan lain. Menurutnya, dana tersebut bukan untuk main golf melain keanggotaan Golf yang bisa dijadikan aset.
“Itu mah bukan main golf tapi keanggotaan Golf untuk jadi asset bisa disimpan diperjualbelikan harganya berlipat2,” ujar akun @meitag1.
Ada juga yang menganggap Helmi adalah pihak yang cemburu karena tidak diajak bermain golf.
“Trus masalah buat ente gitu krn gak diajak gabung main golf,” ujar akun @CahRukan. []
Sumber: terkini