GELORA.CO - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turun ke medan tempur untuk berperang dengan pasukan Rusia yang datang ke negaranya.
Ia pun langsung bergabung dengan pasukan. Dari foto-foto yang tersebar di Twitter, tampak Volodymyr Zelensky sudah berada di garis depan pertempuran.
"Cintai negaramu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meninggalkan pakaian kepresidenannya dan turun ke lapangan bersama pasukannya untuk berperang dengan pasukan Rusia. Hormat buat presiden yang ramah," tulis akun Duvan Marquez dalam caption foto yang diungahnya.
Duvan Marquez kembali membuat postingan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah berpakaian militer dan maju ke medan perang di Chernobyl.
Volodymyr Zelensky yang langsung memimpin pasukannya berperang dengan Rusia.
"Presiden Zelensky sudah meninggalkan pakaian formalnya dan mengenakan seragam militer dan maju ke medan perang memimpin pasukan melawan Rusia," lanjutnya.
LOVE YOUR COUNTRY! 🇺🇦 The President of #Ukraine Volodymyr Zelensky leaves his presidential suit and gets ready to fight with his military troops and protect his country in the war against #Russia . Honor and respect for this humble President 🇺🇦😭❤️ #TerceraGuerraMundial #Ucrania pic.twitter.com/jAWggdzWSZ
— Duvan Marquez (@DuvanMarquez12) February 25, 2022
Sebelumnya Presiden Volodymyr Zelensky mengeluarkan dekrit Kamis 24 Februari 2022 malam yang mengatakan mobilisasi akan berlangsung 90 hari.
Dia memerintahkan Staf Umum militer untuk menentukan jumlah mereka yang bertanggung jawab atas layanan dan cadangan serta urutan pemanggilan.
Zelensky memberi Kabinetnya tugas mengalokasikan dana untuk membayar mobilisasi.
Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah mengirimkan serangan rudal yang menargetkan infrastruktur Ukraina dan penjaga di perbatasan.
Selain itu, ledakan pun telah terdengar di banyak kota di Ukraina.
Dilansir dari laman Times of India, Kamis (24/2/2022), Zelensky menambahkan bahwa status darurat militer telah diumumkan di seluruh wilayah negara.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan bahwa serangan militer yang dilakukan oleh Rusia dilakukan untuk menghancurkan Ukraina.
Presiden Ukraina mengatakan pada Jumat 25 Februari 2022, negaranya dibiarkan sendiri untuk memerangi Rusia setelah Kremlin melancarkan invasi besar-besaran yang menewaskan 130 orang Ukraina lebih pada hari pertama.
"Kami ditinggalkan sendirian untuk membela negara kami," kata Volodymyr Zelensky dalam pidato yang direkam dalam video untuk warga negaranya setelah tengah malam.
"Siapa yang siap bertarung bersama kami? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut," tambahnya, dikutip dari AFP, Jumat.
Zelensky mengatakan bahwa 137 warga Ukraina, baik personel militer maupun warga sipil, telah tewas sejak awal serangan Kamis pagi.Sementara, 316 orang Ukraina lainnya terluka.
Zelensky juga mengatakan bahwa "kelompok sabotase" Rusia telah memasuki ibu kota Kyiv, dan mendesak warga kota untuk tetap waspada dan mematuhi jam malam.
Presiden menambahkan bahwa dia dan keluarganya tetap di Ukraina, meskipun Rusia mengidentifikasi dia sebagai "target nomor satu".
"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menjatuhkan kepala negara," kata Zelensky.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky via telepon. Biden mengatakan AS bersumpah akan memberi dukungan dan bantuan untuk Ukraina.
Dilansir dari AFP, Kamis 24 Februari 2022, percakapan itu terjadi segera setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina semalam. Serangan itu disebut memicu ledakan terdengar di beberapa bagian negara itu.
"Kami akan terus memberikan dukungan dan bantuan kepada Ukraina dan rakyat Ukraina," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Biden mengutuk 'serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh pasukan militer Rusia'.
Dia mengatakan Zelensky meminta AS 'menyerukan para pemimpin dunia untuk menentang agresi mencolok Presiden Rusia Vladimir Putin'.
Rusia telah mengumumkan operasi militer terhadap Ukraina. Putin meminta militer Ukraina untuk meletakkan senjata dan berjanji akan menjamin keselamatan mereka.
Serangan ini dilakukan usai Rusia menganggap Amerika Serikat dan sekutunya tidak menuruti keinginan mereka agar Ukraina tidak bergabung dengan NATO.
Putin juga memperingatkan akan ada konsekuensi berat bagi negara-negara lain yang ikut campur dalam perang tersebut.
Putin pun mengesampingkan kecaman dan sanksi internasional dengan memperingatkan negara-negara lain yang ikut campur tangan pada konflik Rusia dan Ukraina.
Profil Volodymyr Zelensky
Volodymyr Zelensky lahir di Kryvyi Rih, SSR Ukraina pada 25 Januari 1978. Ia lahir dari ibu yang menjadi seorang insinyur dan ayahnya seorang profesor dan pakar komputer di Institut Ekonomi Kryvyi Rih.
Pria berusia 44 tahun ini mendapatkan gelar hukum dari Kryvyi Rih Institute of Economics. Namun setelah lulus, ia tak pernah bekerja di bidang hukum.
Volodymyr Zelensky bukanlah seorang politisi ulung. Ia baru terjun dalam dunia politik beberapa saat sebelum pemilihan presiden Ukraina dimulai.
Ia berhasil memikat hati rakyat Ukraina dengan latar belakangnya sebagai aktor dan komedian di negaranya.
Sejak remaja, Volodymyr Zelensky sudah tertarik dengan dunia komedi. Di usianya menginjak 17 tahun, ia mengikuti kompetisi komedi dan memenangkan kompetisi pada 1997 bersama grup Zaporizhia-Kryvyi Rih-Transit.
Volodymyr Zelensky mulai masuk dunia hiburan pada 2008 dengan membintangi serial televisi Svaty.
Karier di dunia hiburan semakin meroket hingga ia membintangi film Love in the Big City pada 2009 dan sekuelnya berjudul sama pada 2012.
Sejak saat itu, Volodymyr Zelensky mondar-mandir di kaca televisi hingga bioskop nasional lewat beberapa film.
Volodymyr Zelensky semakin dikenal publik Ukraina lewat serial Servant of the People. Dalam serial itu, ia berperan menjadi guru sekolah yang mengkritik praktik korupsi hingga masuk ke dunia politik dan terpilih menjadi presiden.
Karakternya yang kuat dalam serial itu mencuri hati rakyat Ukraina. Kini, Volodymyr Zelensky menjadi presiden di dunia nyata.
Siapa sangka, latar belakang komedian yang dimiliki Volodymyr Zelensky tak membuatnya dipandang sebelah mata dalam pemilihan presiden Ukraina.
Pada kontestasi politik 2019, VVolodymyr berhasil menang telak dari petahana dengan mendapatkan suara 73,2 persen.
Rivalnya presiden petahana, Petro Poroshenko hanya mendapatkan perolehan suara 25,3 persen.
Kemenangan telak Volodymyr Zelensky disebut-sebut sebagai puncak kemuakan rakyat terhadap pemerintahan presiden sebelumnya yang dinilai gagal menyelesaikan berbagai permasalahan negara.
Tak hanya itu, Volodymyr Zelensky yang masih berusia muda ini memilih berkampanye lewat media sosial YouTube maupun Instagram.
Gaya kampanyenya yang kekinian membuat ia semakin dikenal oleh rakyat. []
Sumber: tribunnews