Tagar #BongkarSkandalMafiaPCR Trending, Warganet Sorot Nama Luhut: Penghisap Darah Rakyat

Tagar #BongkarSkandalMafiaPCR Trending, Warganet Sorot Nama Luhut: Penghisap Darah Rakyat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sorotan netizen usai tagar Bongkar Skandal Mafia PCR (#BongkarSkandalMafiaPCR) masuk ke salah satu trending di Indonesia.

Beberapa netizen juga menyebut kalau Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir merupakan penghisap darah rakyat.

Netizen menganggap Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir terlibat dalam lingkaran bisnis PCR (Polymerase Chain Reaction).

Salah satu akun di Twitter yang bernama @WongIndonesia12 mengunggah sebuah foto sebuah koran dengan tulisan yang cukup besar "Luhut, akhirnya akui berbisnis tes PCR".

Sambil mengunggah foto tersebut, pemilik akun @WongIndonesia12 menulis, "HUKUM MATI BOS BISNIS PCR! Luhut dan Erick Thohir penghisap darah rakyat. #BongkarSkandalMafiaPCR."

Setelah itu, @WongIndonesia12 juga membahas pernyataan Erick Thohir yang mengatakan bahwa harga PCR di Indonesia masuk kategori termurah dari negara lain.

"3. HUKUM MATI BOS BISNIS PCR. "Kata Erick Thohir: PCR Negara Indonesia Masuk Kategori 'Termurah' Dibanding Negara Lain." Murah dengkule Erick. MURAH ITU KALAU GAJI SEJAM 7 DOLAR DAN HARGA ANGGUR 4 DOLLAR/KG. Bandingkan dengan gaji buruh di sini," lanjutnya.

Melihat cuitan yang dibuat oleh @WongIndonesia12, netizen saling memberikan pendapat mereka.

"Pemerasan terhadap Rakyat," kata @hareypoco.

"Sebelum dihukum mati #PCRdulu supaya ketahuan penyakitnya..., jangan2 hanya diare otak," ujar @Catatan_Penting.

"Gantung di monas disaksikan seluruh rakyat  !" balas @Bocahbagusgmai1.

"Terlalu banyak menyengsarakan rakyat," tulis @rubybunny11.

Selain itu, masih banyak netizen yang membuat cuitan dengan menggunakan tagar Bongkar Skandal Mafia PCR hingga sudah ada lebih dari 12.000 cuitan.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita