Puan Kesal Tak Disambut Gubernur saat Kunjungan, Pengamat: Tafsiran Publik Itu Ganjar...

Puan Kesal Tak Disambut Gubernur saat Kunjungan, Pengamat: Tafsiran Publik Itu Ganjar...

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, pernyataan Ketua DPR Puan Maharani yang mengeluhkan dirinya tidak disambut oleh gubernur saat melakukan kunjungan ke daerah jelas ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Sebenarnya enggak perlu pakar, enggak perlu akademisi, enggak perlu intelektual untuk menebak arah kemarahan Puan itu, ya tentu ke gubernur Jawa Tengah," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Menurut Adi, publik dengan mudah menduga kemarahan itu ditujukan ke Ganjar karena selama ini Puan tidak memiliki persoalan dengan kepala daerah lainnya.

Sementara, publik selama ini menilai Puan memiliki rivalitas yang cukup serius dengan Ganjar menuju Pemilihan Presiden 2024.

Terlebih, baru beberapa waktu lalu Puan meresmikan Pasar Legi di Solo tanpa didampingi Ganjar yang sedang berada di Jakarta.

"Jadi publik menduga-duganya Puan sebenarnya ingin menyerang Ganjar, itu tafsiran publik, persisnya ya tentu hanya Mbak Puan dan Tuhan yang tahu siapa yang dimaksud," ujar Adi.

Menurut Adi, pernyataan Puan tersebut juga menambah keyakinan publik bahwa ia dan Ganjar memang berjarak secara politik.

Kemarahan Puan, kata Adi, seolah semakin menegaskan bahwa hubungannya dengan Ganjar tidak baik-baik saja, apalagi pernyataan Puan itu disampaikan menggunakan bahasa yang cukup vulgar.

"Intinya ya secara tidak langsung kalau ditafsirkan, Puan ingin mengatakan Ganjar bukan siapa-siapa di PDI-P, kalau bahasa teman-teman PDI-P lain ya anak kos-kosan lah, cuma ngontrak," ujar dia.

Kendati demikian, ia menilai kemarahan Puan itu justru dapat membuat publik semakin suka dengan sosok Ganjar yang menjadi 'bulan-bulanan' elite PDI-P.

"Ya semakin mengalir simpati ke Ganjar, orang yang seakan-akan diharamkan mimpinya untuk menjadi calon presiden, sudah statement-statement-nya ngalah terus, selalu bilang selalu taat dan patuh sama partai, masih saja dikritik secara terbuka dengan bahasa-bahasa yang cukup vulgar," ujar Adi.

Sebelumnya, Puan mengungkapkan ada gubernur yang tidak mau menyambut dirinya saat turun ke daerah.

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujar Puan saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022), di Luwansa Hotel, Manado.

Dalam hatinya, Puan bertanya-tanya kenapa bisa ada gubernur seperti itu. Padahal, kata Puan, ia merupakan Ketua DPR ke-23 sejak 1945.

"Kenapa gitu loh, ini kan jadi pertanyaan. Kok bisa gitu, saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," kata Puan.

"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan sudah pernah menang," tambahnya.

Ia mengaku heran ada kepala daerah yang tidak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah.

"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan," sebutnya.

"Bikin kesel kan," kata Puan di hadapan kader PDI-P Sulut, baik eksekutif, legislatif, dan pengurus struktur partai.

Sumber: msn
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita