Polisi Pukul Sopir Truk saat Demo, Polres Kudus Minta Maaf

Polisi Pukul Sopir Truk saat Demo, Polres Kudus Minta Maaf

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang anggota polisi Polres Kudus kedapatan memukul sopir truk yang melakukan aksi demonstrasi di Kantor Dinas Perhubungan. Buntut dari permasalahan itu, Satlantas Polres Kudus, Polda Jawa Tengah meminta maaf atas tindakan pemukulan yang dilakukan oleh salah satu anggotanya.

Menyadur Antara, Jumat (18/2/2022) oknum anggota Satlantas Polres Kudus diduga melakukan pemukulan menggunakan helm terhadap sopir ‎saat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus. Demo dilakukan para sopir di Jalan HM Subchan ZE, Kecamatan Kota, pada Kamis (17/2/2022) siang.
 
Pada aksi demo itu seorang sopir truk bernama Slamet Riyanto ikut dalam aksi penyampaian aspirasi. Dia mengakui mengalami luka kecil di bagian kepala sebelah kiri karena mendapatkan pemukulan.
 
Riyanto mengaku tidak melakukan hal-hal yang bersifat anarkis dalam aksi yang menyampaikan aspirasi menolak kebijakan pemerintah terkait pelarangan truk over dimension and overloading (ODOL).

Buntut dari pemukulan itu, anggota Satlantas Polres Kudus yang melakukan pemukulan, Briptu M Fernanda  meminta maaf secara langsung kepada Slamet Riyanto.

Selesai Secara Musyawarah

Permohonan maaf disaksikan Kasatlantas Polres Kudus AKP Galuh Pandu Pandega dan sejumlah sopir truk, termasuk kuasa hukum sopir truk Slamet Riyadi yang mendampingi aksi unjuk rasa di Kantor Dishub Kudus.

"Kami selaku Kasatlantas Polres Kudus menyampaikan permohonan maaf atas adanya insiden yang dilakukan anggota kami terhadap saudara Slamet Riyanto saat pengamanan penyampaian aspirasi para sopir truk. Permohonan maaf juga kami tujukan kepada masyarakat," kata AKP Galuh Pandu Pandega mengutip Antara, Jumat (18/2/2022).

Sementara itu, Slamet menerima permintaan maaf dari pihak Polres. Ia juga turut senang karena masalah diselaikan secara kekeluargaan.

"Permintaan maaf mereka saya terima. Kasus ini juga sudah diselesaikan secara musyawarah tanpa harus melalui jalur hukum," ujarnya.

Insiden pemukulan tersebut, diduga karena kesalahpahaman ketika diri Slamet hendak melerai antara sopir dengan polisi yang disebutkan ada anggota yang hendak ketabrak. Namun dirinya dikira merekam kejadian tersebut.
 
Berdasarkan rekaman video berdurasi 12 detik yang tersebar di media sosial, terlihat pria berseragam aparat melemparkan helm ke arah sopir truk yang tengah melintas.

Sumber: indozone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita