GELORA.CO - Beberapa waktu lalu perjuangan seorang ayah bernama Asdar asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan yang membawa pulang jenazah bayinya dengan menggunakan sepeda motor menjadi sorotan. Asdar terpaksa melakukan hal tersebut lantaran ia tak memiliki cukup biaya untuk menyewa ambulans.
Situasi yang dialami Asdar itu lantas sampai ke telinga pejabat daerah setempat, salah satunya Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. Tak ingin masalah tersebut menjadi semakin berlarut-larut, Andi pun segera menyampaikan permohonan maaf kepada Asdar dan keluarga.
Hal ini seperti diungkap Andi melalui Instagram-nya, seperti dikutip Suara.com pada Rabu (2/2/2022). Disebutkan Andi bahwa permintaan maaf itu disampaikan oleh tim yang diutusnya, sekaligus untuk memberikan bantuan kepada Asdar dan keluarga.
"Mengirim tim untuk menyampaikan permohonan maaf, bantuan dan duka mendalam," ungkap Andi di kolom caption unggahan Instagram-nya. "Bagi keluarga dari anak bayi meninggal dibawa pulang dengan kendaraan roda dua."
Lewat unggahannya, Andi juga menekankan bahwa apa yang dialami Asdar merupakan bentuk koreksi bagi manajemen rumah sakit terutama di wilayah Sulsel. Mantan Wakil Gubernur Sulsel itu sangat berharap tidak ada lagi Asdar lain di masa depan, yang harus menelan pil pahit tidak mendapat bantuan dari instansi pemerintah semata karena kekurangan biaya.
"Ini menjadi koreksi bagi management Rumah Sakit," tegas Andi. "Bukan hanya di tempat kejadian tapi juga kepada seluruh RS di wilayah Sulsel."
"Bahwa emergency adalah kejadian yang harus mendapat prioritas utama dalam setiap pelayanan bagi setiap warga," lanjutnya. "Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih memperbaiki lagi SOP di masing-masing Instansi."
Sebagai pengingat, peristiwa ini bermula dari lahirnya bayi pasangan Asdar dan Juliatun Mariani secara prematur. Nahasnya, bayi tersebut juga kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (30/1/2022) waktu setempat.
Seperti dikutip dari Instagram @kabarnegri, Asdar kemudian meminta RSUD Pancaitana Bone untuk menyiapkan ambulans demi mengantar pulang jenazah bayinya. Sebab jarak antara Kabupaten Bone dan kediamannya di Kabupaten Sinjai mencapai 87 kilometer yang umumnya ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam menggunakan kendaraan roda empat seperti mobil.
Sayangnya permintaan Asdar ini berujung penolakan dari pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit ternyata meminta Asdar untuk menyerahkan uang sewa senilai Rp700 ribu, sedangkan yang dimiliki olehnya saat itu hanyalah Rp600 ribu. Lantaran tidak bisa mengakses penyewaan ambulans itulah, Asdar memutuskan untuk membawa pulang jenazah bayinya dengan menaiki sepeda motor.[suara]