GELORA.CO -Hubungan Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo tampaknya bakal semakin renggang usai keluhan tidak dijemput kepala daerah, yang belakangan disebut-sebut adalah Gubernur Jateng, saat dirinya melakukan kunjungan ke daerah.
Di sisi lain, Ganjar juga tampaknya semakin dijauhi DPP karena dianggap tidak menghormati Puan sebagai Ketua DPR RI dan salah satu ketua di DPP PDIP. Hal itu membuat sebagian elite DPP PDIP gerah terhadap Ganjar.
Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, puncak ketegangan antara dua kader PDIP ini terjadi saat peristiwa di Desa Wadas. Puan tampak menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Ganjar.
"Ketidaksukaan itu tambah membesar setelah kasus Wadas. Ganjar dinilai tidak becus dalam menangani kasus tersebut,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/2).
Bahkan, lanjut Jamiluddin, salah satu anggota DPR RI dari PDIP dengan tegas mengatakan, Ganjar harus bertanggung jawab atas terjadinya kasus Wadas.
"Anggota DPR RI tersebut meminta agar tidak melibatkan Presiden Joko Widodo dalam kasus tersebut. Indikasi itu menguatkan dugaan DPP semakin tidak berkenan kepada Ganjar. Hal ini akan berpengaruh terhadap peluang Ganjar diusung PDIP menjadi capres pada Pilpres 2024,” tandasnya.
Sumber: RMOL