GELORA.CO -Situasi di Ukraina timur kian memburuk. Para pemimpin separatis mengungkapkan, ancaman pasukan Ukraina yang terus merangsek di Donetsk menimbulkan kekhawatiran.
Mencegah korban sipil berjatuhan, pemimpin Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk pada Rabu malam (23/2) waktu setempat meminta Presiden Rusia Vladimir Putin memukul mundur agresi dari Angkatan Bersenjata Ukraina.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pemimpin Donetsk dan Luhansk telah menyampaikan permintaan bantuan secara tertulis.
"Permintaan tertulis telah datang untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dari Leonid Pasechnik, kepala Republik Rakyat Lugansk, dan Denis Pushilin, kepala Republik Rakyat Donetsk," ungkap Peskov, seperti dikutip dari TASS.
Permintaa tersebut mengindikasikan bahwa di tengah situasi yang memburuk dan ancaman dari Kiev, warga republik terpaksa meninggalkan rumah mereka. Pejabat di Donest dan Luhansk mengevakuasi warga dengan banytuan pihak Rusia.
Tembakan yang terjadi sebelumnya dalam beberapa minggu terakhir telah menghancurkan infrastruktur sipil dan industri, sekolah, rumah sakit, dan taman kanak-kanak. Merupakan peristiwa terburuk dalam beberapa tahun terakhir, menurut Peskov.
Pasukan Kiev membangun militernya di sepanjang garis perbatasan dengan dibantu oleh pasukan Ameruika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
Sumber: RMOL