Istana Anggarkan Rp8,3 M untuk Beli Mobil Baru, Demokrat: Tidak Punya Sense of Crisis

Istana Anggarkan Rp8,3 M untuk Beli Mobil Baru, Demokrat: Tidak Punya Sense of Crisis

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengkritik kebijakan pemerintah yang menganggarkan pembelian mobil baru sebesar Rp8.3 miliar.

Dia menilai pembelian ini tidak bijak, jika melihat dengan kondisi di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

"Sekarang, Pemerintah malah ingin melakukan pembelian mobil-mobil mewah. Padahal, masyarakat sedang kesulitan akibat pandemi. Tentu langkah ini tak bijak dan tak patut. Sangat-sangat mengecewakan," kata Herzaky, Kamis (10/2/2022).

Herzaky mengatakan, alangkah baiknya anggaran sebesar itu diberikan kepada rakyat kecil yang sedang mengalami kesusahan imbas dari pandemi. Sebab, dia memandang pemerintah masih bisa menggunakan mobil yang ada sekarang ini.

"Tidak ada sense of crisis dan sense of urgency ini Pemerintah," tegas Herzaky.

Lebih lanjut Herzaky mengingatkan agar penyakit lalu pemerintah yang tidak ada sense of crisis dan senses of urgency tak kembali berulang, hanya karena membeli mobil baru dengan anggaran besar di tengah ekonomi sedang dalam kondisi sulit.

"Janganlah penyakit lama Pemerintah yang tak punya sense of urgency dan sense of crisis seperti ketika di awal pandemi dan awal Delta merebak, kembali mewabah. Ekonomi sedang susah ini, rakyat banyak yang kelaparan, tapi pemerintah masih berpikir ingin membeli mobil-mobil mewah?" imbaunya.

Maka dari itu ditekankan Herzaky pemerintah jangan berdalih menggunakan alasan jika pembelian mobil sudah dianggarkan. Meskipun anggaran pembelian ini direlokasi karena pandemi Covid-19 melanda.

"Janganlah menggunakan alasan sudah dianggarkan. Lalu, apa gunanya UU No.2 Tahun 2020? Kan itu untuk realokasi dan refocusing anggaran. Kami menyetujui UU itu karena berharap Pemerintah benar-benar fokus atas pandemi dan bantu rakyat menghadapi krisis ekonomi," tambahnya.

"Pemerintahan desa, kabupaten/kota, dan provinsi saja banyak yang dipotong dana transfernya dari Pusat, ini malah Pemerintah Pusat mau menggunakan anggaran yang ada untuk membeli mobil-mobil mewah. Lebih baik tambah saja untuk anggaran dana desa, daripada untuk membeli mobil mewah. Lebih terasa manfaatnya untuk rakyat kecil," Herzaky menambahkan.

Situs resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkap pengadaan mobil baru untuk Istana Kepresidenan. Proyek pengadaan itu memiliki nilai pagu paket sebesar Rp8.315.976.200.

Adapun lelang proyek itu dimenangkan oleh PT Satria Internusa Perkasa yang beralamat di Depok, Jawa Barat. Perusahaan itu menang dengan penawaran Rp7.998.100.000.

Mengenai hal tersebut, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, pengadaan kendaraan tersebut diperuntukkan sebagai sarana penunjang para tamu-tamu kenegaraan.

"Kendaraan ini juga untuk mendukung rangkaian kegiatan tamu negara," kata Heru kepada wartawan dikutip Rabu (9/2/2022).

Sumber: indozone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita