Menegangkan! Rekaman Percakapan Terakhir Tentara Ukraina di Laut Hitam Sebelum Ditaklukkan Rusia

Menegangkan! Rekaman Percakapan Terakhir Tentara Ukraina di Laut Hitam Sebelum Ditaklukkan Rusia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Beredar rekaman terakhir sebelum 13 tentara Ukraina tewas dalam invasi Rusia.

Rekaman terakhir tersebut terjadi saat para tentara Ukraina yang menjaga Pulau Zmiinyi di Laut Hitam diserang Rusia.

Rekaman percakapan tersebut saat ini sudah menyebar dan viral diberbagai media. Isi dari rekaman menggambarkan kondisi yang menegangkan di Pulau Zmiinyi.

Tentara Ukraina diserang karena ogah menyerah

Di berbagai laporan, 13 tentara Ukraina yang menjaga Pulau kemudian diserang militer Rusia karena tidak mau menyerah.

Percakapan antara tentara Rusia dan Ukraina terdengar jelas dalam rekaman tersebut. Di mana pihak tentara Rusia dan Ukraina saling menjawab pertanyaan.

Kemudian datang peringatan keras kepada tentara Ukraina dari pihak Rusia. Mereka minta tentara Ukraina untuk menyerah dan meletakkan semua senjata yang ada.

"Saya meminta Anda letakan senjata, menyerah untuk menghindari pertumpahan darah dan korban yang tak diperlukan. Jika tidak, Anda akan diledakkan," kata salah satu prajurit Rusia.

Disangka akan menyerah, tentara Ukraina malah memberikan respons menantang. "Kapal perang Rusia, pergilah ke neraka!," ucap tentara Ukraina.

Tak berselang lama dari percakapan tersebut, diduga tentara Rusia membunuh 13 tentara Ukraina tersebut.


Direspons Presiden Ukraina 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky yang sudah mendengar percakapan tersebut langsung memberikan gelar pahlawan. "Tentara kami di Pulau Zmiinyi gugur secara heroik, bertahan hingga akhir," kata Zelensky.

Atas beredarnya percakapan rekaman itu, pihak Rusia merespons jika ke-13 tentara Ukraina tersebut tidak dibunuh. Pihak Rusia mengklaim jika ke-13 tentara Ukraina tersebut bagian dari 82 tentara yang menyerah.

Hingga memasuki hari ketiga invasi militer Rusia ke Ukraina, tanda-tanda akan berakhirnya perang belum terlihat.

Pihak militer Rusia terus bergerak maju mendekati Ibukota Ukraina, Kyiv, di tengah arus pengungsi rakyat Ukraina.

Beberapa fasilitas negara yang vital sudah berhasil dikuasai pihak militer Rusia, sebut saja Bandara Homostel. Selain itu depo bahan bakar untuk mensuplai ke militer Ukraina juga berhasil dikuasai.

Hal yang sama dengan pembangkit listrik di Chernobyl yang berhasil direbut pihak militer Rusia. Diketahui bahwa militer Rusia melakukan serangan perdana pada tanggal 24 Februari 2022.***

Sumber: hops
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita