Luhut Teleponan di Belakang Jokowi, Politisi Demokrat: Presiden yang Tertukar

Luhut Teleponan di Belakang Jokowi, Politisi Demokrat: Presiden yang Tertukar

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Beredar sebuah video yang memperlihatkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan teleponan saat Presiden Jokowi tengah menyampaikan sambutan. 

Dalam video berdurasi 33 detik itu, Luhut tampak berdiri di belakang Jokowi bersama jajaran menteri lainnya, seperti Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menparekraf Sandiaga Uno. Selain itu, ada pula Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Bupati Toba Poltak Sitorus, dan Bupati dari Simalungun. 

Momen Luhut menelepon saat Jokowi sedang berpidato tersebut terjadi dalam acara peresmian kawasan Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu 2 Februari 2022. 

Terkait pemandangan itu, Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Demokrat Yan Harahap memberikan komentar. Yan menganalogikan seperti Presiden yang tertukar. “Presiden yang tertukar,” ucapnya melalui twitter pribadinya, dikutip Senin (7/2/2022). 

Hal senada juga disampaikan pakar hukum tata negara, Refly Harun. Refly membandingkan sikap Luhut dengan Sandiaga Uno yang terlihat tegas dan tegap mendengarkan pidato Jokowi. 

"Ketika kita lihat menteri pariwisata Sandiaga Uno justru dalam sikap yang sangat tegas, tegap ya, sikap resmi ya," kata Refly Harun melalui kanal YouTubenya. 

Ia menduga sikap Luhut yang sibuk menerima telepon itu dapat dikaitkan dengan soal senioritas. Menurutnya, mungkin Luhut merasa lebih senior dibandingkan Jokowi, sehingga tidak terlalu sungkan ketika berhubungan dengan presiden. 

Sementara itu, Juru bicar Menko Marves, Jodi Mahardi menyebut kala itu Luhut tengah menerima laporan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin soal lonjakan kasus Covid-19. 

Jodi mengatakan, kalau Budi melaporkan kepada Luhut soal evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pembelajaran tatap muka (PTM). Menurutnya, laporan seperti itu harus disampaikan cepat supaya bisa diteruskan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi. 

"Hal tersebut harus dilakukan tentunya untuk segera bisa dilaporkan ke Presiden untuk diambil langkah-langkah mitigasi yang cepat," ungkap Jodi dalam keterangan persnya, Senin (7/2/2022). 

Ia menambahkan, saat itu, Luhut ingin segera meneruskan laporan dari BGS itu ke Presiden. Agar langkah mitigasi bisa dengan cepat diambil. Sehingga, Luhut tak punya pilihan selain mengangkat panggilan telepon meski saat itu sedang mendampingi RI-1. “Hal ini penting dilakukan sebagai bagian langkah crisis management penanganan pandemi yang harus dilakukan dengan cepat dan terukur,” jelasnya.[]

Sumber: akurat
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita