Kata Gus Miftah soal Wayang Mirip Ustadz Khalid di Ponpesnya: Itu Urusan Dalang, Bukan Urusan Saya

Kata Gus Miftah soal Wayang Mirip Ustadz Khalid di Ponpesnya: Itu Urusan Dalang, Bukan Urusan Saya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Gus Miftah dikecam di media sosial usai menggelar pentas wayang di Pondok Pesantren Ora Aji miliknya. 

Pagelaran Wayang itu bertajuk 'Dalang Menggugat' yang digelar pada Jumat (18/2/2022) diinisiasi oleh dalang kenamaan Ki Warseno Slenk asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

Netizen ramai menduga pertunjukan wayang itu sengaja digelar berkaitan dengan isi ceramah Ustaz Khalid Basalamah. Akan tetapi, Gus Miftah membantah.

Ia menjelaskan pondok pesantren miliknya memang rutin nanggap wayang sejak 2012.

"Saya itu nanggap wayang dari tahun 2012 artinya memang Pondok Pesantren Ora Aji itu rutin menggelar pentas wayang. Cuma berhenti karena persoalan pandemi. Jadi kalau dimaknai pentas wayang itu merupakan reaksi atau respons yang terjadi hari ini, itu kurang pas," jelas Gus Miftah, dikutip dari detikcom Senin (21/2/2022).

Gus Miftah juga mengaku pementasan wayang kulit itu digelar atas permintaan dari teman-teman seniman.

"Pentas terakhir kemarin yang kita lakukan itu karena permintaan teman-teman seniman agar bisa urun rembuk di pondok saya. Kebetulan saya begitu care dengan permintaan seni dan budaya. Karena ada permintaan itu ya sebisa mungkin saya bantu," dalihnya.

Kemudian ada adegan yang jadi kontroversi terkait lakon wayang berpeci yang dihajar oleh wayang Baladewa, netizen menduga lakon wayang berpeci itu adalah Ustaz Khalid Basalamah. Gus Miftah mengatakan atraksi dalam penunjukan wayang itu urusan dalang.

"Soal konten atau lakon, atau atraksi di dalam pertunjukan wayang, itu merupakan domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Jadi isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih lakonnya saja. Pertunjukannya seperti apa, itu ya urusan dalang bukan urusan saya. Saya tidak bisa intervensi itu. Itu sudah merupakan kebiasaan bahwa atraksi panggung dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang," jelasnya.

"Kalau sajak yang saya buat itu, tanggung jawab saya penuh. Tapi kalau atraksi dalam pentas wayang itu merupakan domainnya dalang bukan saya," kata dia.

Sementara itu Dalang Ki Warseno Slenk menjelaskan wayang berpeci itu bisa diinterpretasikan siapa saja.

"Saya nggak menyebut nama siapa pun. Improvisasi saja. Tidak ada maksud lain, hanya pergelaran saja," ujar Ki Warseno Slenk kepada detikJateng.

"Itu kan gambar miring, kalau diinterpretasikan mirip siapa ya hak masing-masing. Lagi pula itu hanya gambar, bisa mirip siapa saja," dalihnya.

Menurut Warseno Slenk, penggunaan wayang di luar tokoh Mahabharata dan Ramayana sudah biasa dilakukan di masa kini. Termasuk cerita wayang yang berperang dalam pentas itu.

"Wayang kan seperti itu kalau perang," kata dia. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita